Langsung ke konten utama

Liburan di Bandung: Makan Siang di Food Court Riau Junction dan Menginap di Andelir Hotel

Flyer Andelir Hotel, Bandung
Sebetulnya kami ingin menginap dua malam di Stevie G Maja Hotel. Kami sudah punya dua voucher DealKeren yang bisa digunakan untuk memperpanjang. Tapi ternyata, meski baru, Hotel Stevie G sudah full-booked di akhir pekan. Ada rombongan yang mem-booking ke-24 kamarnya. Terpaksalah kami harus mencari hotel lain.

Setelah meeting dengan kolega di FOOD COURT RIAU JUNCTION kami memutuskan untuk mulai mencari hotel.

Oya, kalau teman-teman ingin cari makanan / jajanan enak legendaris Kota Bandung tapi tidak sempat keliling karena macet atau waktu terbatas, ya datang saja ke RIAU JUNCTION, Jalan R.E Martadinata (d/h Jalan Riau). Ada di depannya Hotel Santika, sekitar 100 meter dari Simpang BIP – Jalan Dago. Di kompleks Riau Junction ini ada Yogya Department Store dan Hotel Anggrek Golden Bidakara (Bintang 3). Nah, naik lift ke lantai 5, ke food court. Konsepnya seperti pujasera. Di FOOD LIFE ini ada Mie Naripan, Lotek Kalipah Apo, Gudeg Banda, Sate Maulana Yusuf, Iga Bakar Si Jangkung, Maharaja Padang Food, Lomie 61, Gudeg Banda, Es Oyen, Pempek, Lumpia Basah, Ayam Taliwang, dan lain-lain. Rasanya,ya sudah pasti enak-enak semua. Kan sudah pilihan. :)

Nah, setelah lelah berputar-putar plus ‘terjebak’ macet di Cihampelas, keberuntungan menghampiri kami di senja maghrib. Di Jalan Prof. Eyckman – dari Jalan Cipaganti belok kiri menuju RS Hasan Sadikin – ada hotel baru. Namanya HOTEL ANDELIR. Bangunannya kontemporer gaya masa kini, bagus, baru, terang dan tidak berkesan ‘spooky’. Syarat yang terakhir itu yang paling penting bagi istri saya. Ia tidak suka penginapan yang gelap.

Lobby Hotel Andelir, Bandung
Bagi yang mencari hotel tarif Rp 400  - 500 ribu, Hotel Andelir ini bisa menjadi salah satu pilihan. Lokasinya dekat sekali dengan Cihampelas Walk. Bisa jalan kaki ke sana, apalagi kalau lagi macet, mending jalan saja. Kalau mau makan di Mall Paris Van Java, dari hotel cuma sekitar 10 menit, lewat RS Hasan Sadikin dan Pasar Sukajadi. Di saat week day, rate nya mulai dari Rp 425.000 nett, dan Rp 475.000 nett saat week end, sudah termasuk breakfast. Tarif extra bed Rp 175.000 dan driver’s room Rp 100.000. Saat kami menginap, ada bule yang menginap dan juga rombongan turis Malaysia.
Dari lift lewat selasar menuju kamar Hotel Andelir

Kamar Hotel Andelir berukuran sekitar 3 x 5 meter. Dibandingkan Hotel Citarum, yang ini lebih kecil sedikit. Tapi lumayanlah. Colokan listrik banyak (bisa untuk charge beberapa hape dan laptop). Kamar mandi terang karena keramiknya putih dan air panasnya mengalir baik. Dan meski kami dapatnya kamar di lantai 3, tapi tidak perlu cape naik turun karena ada lift sampai ke parkir basement. Sedikit nilai minus, water-heater untuk bikin teh atau kopi tidak tersedia untuk kamar standar, hanya ada di Suite Room. Juga, tidak ada sinyal Wi Fi di kamar. Jadinya para tamu pada membawa laptop dan gadget nya di lobby, karena hanya di situ ada sinyal Wi Fi Internet.

Kamar Hotel Andelir, Bandung

Kamar Hotel Andelir, Bandung
Kamar Mandi Hotel Andelir, Bandung
Untungnya lobby Hotel Andelir cukup luas dan lega. Ada 2 set sofa yang nyaman dan LCD Flat TV. Di sebelah lobby ada restoran yang buka sampai malam. Sarapan pagi di restoran ini juga. Ada bubur ayam, nasi dan lauk, roti, buah, juice dan roti. Bisa makan di pinggir kolam renang kecil yang letaknya persis di sebelah restoran ini.

Kolam Renang Hotel Andelir, Bandung

Hotel Andelir, Bandung
Alamat: Jalan Prof. Eyckman No 19 – 21 Banung 40161
Telpon: 022 – 2034222, 085720222086
Fax: 022 – 2036789

Komentar

TAS PREMIUM INDONESIA

TAS PREMIUM INDONESIA
INDONESIAN PREMIUM BRAND

Postingan populer dari blog ini

Restoran All You Can Eat Pilihan Keluarga: Hanamasa atau Shabu Slim ?

Anda pernah makan di Hanamasa ? Saya rasa jawabnya ‘iya’. Benar kan? :) Restoran All You Can Eat ini memang salah satu favorit pemirsa... Kenapa begitu. Saya rasa ada beberapa alasan. Pertama, lokasinya ada di banyak tempat sehingga mudah dijangkau. Tidak perlu jalan terlalu jauh...Ada di dekat rumah atau kantor. Bukan hanya di Jabodetabek, tapi juga di berbagai kota besar seperti Badung, Surabaya, dan Bali. Alasan kedua, harganya relatif lebih murah dibanding yang lain, misalnya: Piscator (di Epicentrum Kuningan).  Memang ada juga Resto Makan Sepuasnya yang lebih murah dari Hanamasa, misalnya Hartz Chicken Buffet . Namun menu yang disajikan berbeda. Yang itu ayam yang ini sea food. Jadi memang masakan laut lebih banyak disukai orang. Nah, inilah alasan ketiga. Penikmat kuliner lebih suka sea food dibanding ayam. Apalagi, Hanamasa ini menyajikannya ala Jepang, Korea dan Thailand jadinya simpel dan enak. Memasak sendiri menjadi begitu gampang. Tinggal celup ke bumbu, bakar d...

Rumah Makan Sunda di Bandung; Antara Ma' Uneh, Sawios, dan Ibu Hj. Cijantung

Taman Flexi di Bandung tempat main sepeda...Asyik.. Libur panjang ya? Asyik banget! Wisata ke Bandung lewat  Tol Cipularang tapi tidak lupa keluar tol sebentar buat mampir makan siang di Sate Maranggi yang asli . Yang di bawah hutan jati, Purwakarta itu lho... Nah, sore-sore menjelang maghrib kami sampai deh di Bandung. Kalau sudah di tanah Parahyangan tentunya pengen mencicipi yang khas dong. Maka daripada itu terpikirlah untuk makan di rumah makan Sunda favorit keluarga kami : Ibu Hj. Cijantung (dulu namanya Hj. Ciganea) . Dari exit tol Pasteur tinggal lurus saja, naik jembatan Pasupati sampai ujungnya, bermuara di Jalan Surapati. Ketemu lampu merah depan Gasibu, tinggal lurus saja sedikit. Pelan-pelan. Ada belokan pertama ke kiri – di sebelahnya RM. Sindang Reret. Nah, masuk ke situ. Itu namanya Jalan Merak (di situ ada toko kaos legendaris “ C59 “– yang angkatan-angkatan babe gua, tahun 90-an pasti tahu banget sama baju kaos ini). Tak jauh dari situ, tengok kiri...
Custom Search