Melihat-lihat menu, saya cari yang berbeda dari bakmi2 lainnya; yang beda dgn bakmi golek atau bakmi japos yang ada di sebelahnya. Dan saya pilih Sui Kiau. Apa itu? Katanya ada udang dan jamur di dalamnya, dan seperti gambar yang tergantung di dinding, ada dua pilihan: Sui Kiau kuah atau Sui Kiau goreng. Harganya sama, 15 ribu per porsi (isi 5 buah).
Ia kemudian mencoba bisnis pupuk namun gagal dan sempat pula membuka restoran pindang patin berdasarkan resep ala Palembang, tanah asalnya, dan juga gagal. Namun alumni ITB (S1 dan S2 Teknik Industri) ini tidak putus asa. Ia lalu meramu resep bakmi “meniru” Bakmi GM berdasarkan petunjuk ahli kuliner dan pensiunan staf Bakmi GM. Lahirlah Bakmi Langgara dan Bakmi Tebet, yang singkat cerita kemudian berkembang menjadi bisnis waralaba yang sekarang entah sudah puluhan bahkan ratusan cabang. Dan salah satunya, Bakmi Margonda di Jatiwaringin ini.
Jadilah Wahyu Saidi kemudian dengan bangganya menulis di kartu namanya: Wahyu Saidi – Doktor Bakmi. Ya, memang kebetulan ia seorang Doktor S3 dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Mau coba Bakmi Margonda? Silakan,..dan jangan lupa ceritakan ke saya rasanya ya..karena saya tidak sempat mencicipi bakminya.. :)
Jalan Jatiwaringin, Jakarta. Di sebelah Easton Apartment, dekat Swalayan Naga dan dekat lampu merah Pangkalan Jati, Kalimalang.
Komentar
Posting Komentar