Garut itu indah…dikelilingi gunung dan konon katanya, karena itu dijuluki Swiss Van Java (kalau Paris Van Java tentu sudah pada tahu kan kota apa? Apalagi kalau Opera Van Java :p Berbekal GPS di Blackberry saya bisa tiba langsung ke Hotel and Resort Sabda Alam di daerah Cipanas-nya Garut. Tapi sebelumnya sih, saya bertanya dulu dengan sobat saya, si kuncennya Cileunyi, bagaimana mencapai Garut dari Jakarta.
Nah, sekalian buat yang belum tahu. Ternyata Garut itu hanya berjarak +- 60 km dari Kota Bandung. Cuma 1 jam dari kota Bandung, kalau tidak macet, dan sekitar 3 – 4 jam dari Jakarta. Saya sendiri dari Jakarta Timur menempuhnya selama 4 jam akibat 2x berhenti untuk istirahat, isi bensin dan makan siang. Pas pulangnya, perjalanan lebih cepat karena selain jalanannya menurun, kita juga bakal melewati jalan baru satu arah berupa jembatan dan terowongan – yang dibangun oleh Hutama Karya, sehingga kita bisa tancap gas.
Dari Jakarta masuk ke Tol Cikampek dan lanjut ke Tol Padalarang dan Purbaleunyi. Pokoknya, tidak usah keluar-keluar dari tol itu, terus saja sampai ujungnya tol itu yaitu di Cileunyi. Kota Garut ada di arah kanan kita. Jadi setelah keluar gerbang tol Cileunyi akan ketemu lampu merah, lurus aja dan ambil arah putar balik (U-Turn) lalu belok kiri. Lurus terus saja, menuju Rancaekek dan Nagreg. Kalau terasa mobil sudah mulai ‘ngeden’ karena jalanan menanjak, maka jalan saja pelan-pelan karena sebentar lagi akan ketemu pertigaan – ke kiri (jalannya turunan) menuju Tasikmalaya dan ke kanan menuju Garut (jalanannya naik). Rambu Petunjuk Arah ukurannya kecil dan agak tertutup pohon, jadi kurang terlihat kalau kita tidak jeli. Sementara kita berjalan di lajur paling kiri dan harus belok ke kanan. Hati-hati tabrak belakang! Selanjutnya lurus saja mengikuti jalan dan ketemu gerbang batas Kabupaten Garut, lalu lurus terus dan ketemu dengan Gerbang Batas Kota Garut.
Nah, tidak jauh dari situ, ada Restoran Cibiuk dan Bumbu Racik Desa, dan pertigaan. Kita belok ke kanan masuk ke Jalan Cipanas. Kurang lebih satu kilometer dari pertigaan itu sampai deh kita di Hotel Sabda Alam yang terletak persis di patahan jalan (tusuk sate). Persis di depan Hotel Sabda Alam terdapat Hotel dan Cottage DANAU DARIZA yang katanya sudah lebih dulu berdiri di Cipanas.
Seperti namanya, di sepanjang Jalan Cipanas memang terdapat banyak hotel dan penginapan yang umumnya memiliki kolam / pemandian air panas alami. Di hotel Danau Dariza ada danau air panas, sementara Sabda Alam kami pilih karena satu-satunya di Garut yang memiliki Taman Rekreasi Air – semacam Water Boom, namun airnya alami dan panas / hangat menyegarkan serta menyehatkan. Kalau kita menginap di Hotel Sabda Alam maka kita langsung mendapat gratis tiket masuk ke Taman Air Panas tersebut untuk 2 orang. Lumayan khan? Karena kalau membayar, tiket masuknya Rp 30 ribu / orang saat weekday (hari biasa) dan Rp 40 ribu saat weekend (Sabtu/Minggu/Libur).
Taman Air Sabda Alam, Garut
Kami menginap di kamar tipe Indah di lantai atas. Karena weekend kami membayar Rp 522 ribu per malam sudah termasuk breakfast untuk 2 orang dan tiket masuk ke Taman Wisata Air Panas untuk 2 orang. Kalau butuh extra bed cukup membayar 150 ribu sudah termasuk makan pagi untuk 1 orang. Kamar Tipe Indah tidak terlalu luas sekitar 4 x 4 meter - sudah termasuk kamar mandi, dan tidak ber-AC. Lantainya beralas karpet biru. Tinggal pilih yang double bed (satu tempat tidur muat 2 orang) atau yang twin bed (2 buah tempat tidur ukuran single). Udara Garut dingin karena daerah pegunungan, namun saat baru masuk kamar, jendela harus dibuka cukup lebar dulu agar udara sejuk mengalir masuk. Colokan listrik (stop kontak) cukup terbatas karena ada dua buah yang rusak, tidak bisa dipakai (moga-moga pihak hotel memperbaikinya, agar kalau nanti ke sana lagi bisa lebih nyaman) Jadinya, untuk men-charge handphone terpaksa bergantian sebab satu colokan dipakai anak untuk mencolok laptopnya. Sebelum tidur, ia tidak berhenti nonton YouTube via WiFi hotel yang koneksinya cukup kencang (hubungi saja resepsionis untuk meminta password WiFi internet).
Kolam renang air panas di Hotel dan Resort Sabda Alam, Garut
Kebetulan jendela kamar kami di samping menghadap ke jalan masuk Taman Air. Ternyata persis di sebelah hotel Sabda Alam ini ada penginapan juga. Ramai juga dan sepertinya kami cukup tertarik untuk coba menginap di sana bila ke Garut lagi. Sayangnya saat meninggalkan Garut, kami lupa mampir untuk menanyakan nomer telepon dan rate / harga.
Untuk sarapan pagi, Hotel Sabda Alam menyediakan pilihan nasi, bubur ayam atau roti. Rasanya cenderung biasa saja meskipun buffet nya menyediakan omelet. Tapi tak apa karena saat makan siang kami mencoba RUMAH MAKAN CIBIUK yang – menurut istri saya - ‘luar biasa’ enak. Menu andalan sekaligus favorit pengunjung adalah AYAM BAMBU. Mendapat rekomendasi dari Bondan Winarno, ayam, bumbu, plus dedaunan digulung dalam daun pisang dan kemudian dimasukkan ke dalam Bambu lalu dibakar. Mantap. Tapi bukan Cuma itu, yang mantabb juga adalah sambalnya: Sambal Cibiuk. Hmmmmm……..
suasana saung di Rumah Makan Cibiuk, Garut
Untuk menikmati keindahan Kota Garut, sebelum main air di “Waterboom Garut”, kami naik delman berkeliling kota. Tak perlu susah mencari delman. Mereka mangkalnya di depan hotel. Tawar menawar lalu berkelilinglah kami naik delman. Muat satu keluarga dengan anak laki-laki saya duduk di samping pak kusir yang sedang bekerja mengendali kuda supaya baik jalannya. Ia pun sibuk pula memegang sais dan sibuk berkata “hush…hush” supaya kudanya jalan. :D
Enaknya kalau menyewa delman, kita juga sekaligus dapat “guide” karena pak kusir juga rajin bercerita dan menjelaskan tentang objek dan hal-hal menarik yang ada di Garut. Kami juga dibawanya ke Toko CHOCODOT di mana kami membeli cokelat isi dodol sebagai oleh-oleh. Juga Cokelat Tolak Miskin (white chocolate), Cokelat Gawat Darurat (dark chocolate) , Cokelat Sesuatu Banget (marble chocolate) dan Cokelat Anti Galau (milk chocolate).
Komentar
Posting Komentar