Langsung ke konten utama

Makan Udang Raksasa di Warung Pindang Sophia, Palembang

Olahan kuliner tradisional suatu daerah tentunya berkaitan erat dengan kekayaan hasil buminya. Nah, di Palembang, selain ikan sungai yang bisa diolah menjadi beragam masakan seperti pempek dan pindang, juga ada udang sungai yang berukuran ‘raksasa’ yang disebut Udang Satang. Bahasa Palembang ‘satang’ artinya ‘galah’. Dinamakan demikian karena udang ini memiliki kaki yang panjang menyerupai galah. Kaki ini kulitnya bisa dibelah dan isinya dimakan. Sementara kepala udang ini begitu besar, terkadang ada telornya juga di situ, sehingga sering digunakan untuk campuran kuah tekwan, model ataupun mie celor (kuliner khas Palembang).

Konon katanya, udang air tawar raksasa ini cuma bisa ditemui di Palembang dan di Riau. Di mana ya? Saya belum pernah ke Riau sih… Yang jelas, kalau Restoran Pindang Sophia – si rumah makan yang terkenal dengan menu udang satang – hanya bisa ditemui di Palembang. Belum ada cabang di kota lain.

Bagaimana mau menuju ke Warung Pindang Sophia?

Warung Sophia berada di 'tusuk sate' Jalan KHM Asyik, Palembang


Gampang…Rumah Makan Pindang Sophia adanya di Kertapati, di jalan kecil yang diapit oleh Kantor Kecamatan Seberang Ulu 1 dan Kantor Polisi Sekta Seberang Ulu 1. Jadi, kalau teman-teman datangnya lewat Jembatan Ampera, maka di Simpang Jakabaring belok kanan ke arah Kertapati melewati tugu KB (Keluarga Berencana) dan setelah itu pelan-pelan, lihat ke kanan cari Polsek atau Kecamatan. Kalau sudah ketemu putar balik dan masuk ke jalan di pinggir Polsek itu. Kira-kira 100 meter nanti ketemu Kantor Pemadam Kebakaran. Nah, Pindang Sophia nya persis di tusuk sate jalan itu, di depannya kantor Blangwir itu. Bisa parkir di depan rumah makannya atau di jalan / on street di depan kantor blangwir tadi.

Pagar Biru itu Markas Blangwir, yang depan persis ini Warung Sopia. 


Markas Damkar alias Pemadam Kebakaran Kecamatan Seberang Ulu 1 yang ada di depan Warung Sophia


Kalau datang dari Jembatan Musi II, berarti nanti di Simpang Empat Musi II belok kiri menuju Kertapati. Nah, nanti melewati Stasiun Kereta Api Kertapati. Lalu naik jembatan menyeberangi sungai. Setelah itu, pelankan kendaraan…tengok ke kiri, cari Kantor Polisi Sektor Seberang Ulu 1. Nah, langsung belok kiri di jalan itu dan 100 meter dari situ, pas ‘tusuk sate’ kelihatan tuh Pindang Sophia.

Warung makan ini berupa bangunan sederhana. Dari depan tidak ada signage atau pelang nama warung. Tapi tak perlu bingung mencari yang mana. Cari aja bangunan rumah di ujung jalan persis di belokan / simpangan. Banyak mobil dan motor parkir sat jam makan siang. Itulah dia.

Tampak Depan Rumah Makan 'Warung Pindang Sopia'. Dari depan memang tidak nampak ada signage / tulisan namanya.

Interior rumah makan pun sederhana. Dihiasi dengan foto-foto pejabat dan selebritis yang pernah singgah makan di sini, seperti Gubernur Alex Nurdin beserta istri, beberapa tamu asing, dan artis-artis seperti Widyawati.

Interior Sederhana Rumah Makan Pindang Sofia. Terlihat foto Ibu Sofia si pemilik warung nampang di spanduk :)

Foto Pejabat, Tamu Asing, dan Artis Selebrititis yang pernah makan di Warung Pindang Sophia. 



Beragam menu makanan yang ada di rumah makan ini akan disajikan semua di hadapan Anda, layaknya makan di restoran padang. Tinggal pilih mau makan apa. Ada brengkes (pepes) tempoyak, ayam goreng, ikan goreng, perkedel, tahu, tempe, sayur, lalapan, dan lainnya. Dan seperti namanya, rumah makan ini tentunya menyajikan Pindang Ikan Patin atau yang khas Palembang: Pindang Ikan Baung. Itu hidangan standarnya. (Sebetulnya, kalau makan pindang ikan, saya lebih suka Pindang Sekanak).


Yang Kami makan tidak sebanyak ini kok,...hehe...Di sini semua hidangan disajikan di atas meja seperti kalau kita makan di rumah makan padang



Brengkes Tempoyak, salah satu masakan khas Palembang: Ikan Patin atau Ikan Baung dibaluri bumbu-bumbu dan tempoyak (duren yang diawetkan dengan garam), dibungkus daun pisang lalu dibakar. Rasanya asin, asem, manis, dan pedas.  


Nah, kalau mau mencicipi menu favorit Udang Satang-nya, harus pesan dulu. Minta ke pelayannya. Kalau perlu pesan satu hari sebelumnya, sebab menu udang ini cepat sekali habis. Kalau lewat jam makan siang, misalnya jam 2 saja, bisa-bisa sudah tidak kebagian lagi.

Nah, ini dia Udang Satang khas Warung Sophia. Disajikan dengan bumbu asam manis dan juga kuah pindang. Yummy...

Nah ini dia Hidangan Udang menu andalan sekaligus favorit pelanggan di Warung Pindang Sophia. Udangnya besar-besar, utuh dengan kepala dan kaki satang-nya. Dihidangkan dalam baluran bumbu asam manis dan kuah pindan dalam mangkok. Yummy…Satu ekor Udang Satang harganya Rp 80 ribu. Kalau menu lainnya, harganya standar.

Alamat Rumah Makan Pindang Sopia. 
Jl. KHM. Asyik, Belakang Sekta V Seberang Ulu 1, Depan Pemadam Kebakaran Seberang Ulu Satu, Palembang.
Telp (0711) 7726300.

Komentar

TAS PREMIUM INDONESIA

TAS PREMIUM INDONESIA
INDONESIAN PREMIUM BRAND

Postingan populer dari blog ini

Warteg Apa yang Paling Enak di Jakarta?

Saya suka sekali makan Warteg dan Nasi kucing . Istri saya sampai protes...Hahaha... Yah,..habisnya di mana lagi coba kita bisa makan sambil ngangkat kaki ke kursi terus baca koran rakyat semacam Warta Kota, Pos Kota atau bahkan Lampu Merah. Wkwkwkw... Sayang saya bukan pejabat, kalau ya, pastilah dibilang merakyat. Tapi ini bukan pencitraan lho.. Memang dasar suka aja. :) Nanti saya kasih tahu makan nasi kucing yang enak di Jakarta yang mana, tapi sementara ini kita bahas yang warung tegal dulu ya... Oke lah kalau beg beg… Okelah kalau beg beg… Kalau lagi cari makan di sekitar Kampung Melayu, Casablanca, Kuningan, Supomo / Saharjo atau Manggarai, saya pasti langsung meluncur ke WARTEG WARMO . Nah, yang ini memang warung tegal yang paling enak bin legendaris . Di jaman bokap gue dulu, era 80 - 90 an, warung ini tersohor sekali di kalangan anak gaul jakarta. Habis pulang ajojing (baca: dugem) jam 3 / jam 4 pagi, mereka mampir ke Warteg Warmo sebab tempat ini buka 24 jam no...

Di Mana Sate Kambing Paling Enak di Jakarta?

Berbahagialah kalian yg tinggal di Cempaka Putih . Kenapa? Karena kalian berada dekat dengan sate kambing terenak di Jakarta. Sementara kami harus menempuh puluhan kilometer, berjuang menembus kemacetan untuk dapat merasakan lezat dan lembutnya daging kambing Sate Pak Ali . Ya,.. sate kambing paling enak versi istri saya bukan Sate Pejompongan , bukan pula Sate Sabang . Tapi yang satu ini: sate warung tenda kaki lima di sebelahnya APOTIK KINASIH  di Jalan Cempaka Putih Tengah 17 . Demikian menurut beliau yang seorang picky-eater – sehingga tidak gampang untuk suka suatu makanan atau masakan. Yang di Cempaka Putih ini dagingnya lebih lembut dibandingkan Sate Pejompongan. Dan dalam tiap tusuk satenya, semua berupa daging kambing, tidak dicampur hati sebagaimana di Sate Sabang. Lagipula dari segi harga, Sate Cempaka Putih jauh lebih murah. Per tusuk hanya rp 2.000. Beli 10 tusuk Cuma Rp 20 ribu. Bandingkan dengan di Pejompongan atau Sabang yang mana kita musti merogoh...

Di Mana Tempat Wisata Alam di Puncak, Bogor tapi Bukan Taman Safari atau Cimory

Tur Jakarta - Bandung via Puncak , kami lanjutkan. Setelah Riung Gunung , tujuan berikutnya Puncak Pass – titik tertinggi di jalur ini. Patokannya, Restoran Rindu Alam. Nah, di dekat situ kami dengar ada tempat wisata alam yang indah , TELAGA WARNA . Anda belum pernah dengar sebelumnya? You’re not the only one ...Kami juga tahunya dari internet kok. Sebab seumur-umur melewati Puncak tidak pernah “ngeh” ada danau alam yang indah luar biasa . Tahunya cuma Cimory , Taman Matahari dan Taman Safari . Sebab mereka dikelola swasta dan pasang plang besar-besar. Sepanjang jalan pasti keliatan. Sementara Telaga Warna ini, plangnya minim dan kecil banget. Nyaris tak terlihat! Plang pintu masuk juga tidak ada. Jadi, pasti bingung deh masuk mobilnya dari mana? Aha!...makanya baca terus sampai bawah ya. Nanti saya kasih tahu… :) Masuk ke Taman Wisata Alam (TWA) Telaga Warna , bayarnya cuma Rp 2.500 per orang. Jadi kami berempat hanya bayar 10 ribu. Untuk wisatawan asing  tiket masuknya...
Custom Search