Langsung ke konten utama

Tempat Wisata Keluarga yang Sejuk, Indah, Asri, Bisa Bermain, di Luar Jakarta Tapi Bukan Bogor atau Bandung

Keluarga kecil kami punya tempat wisata yg baru. Di luar kota Jakarta, tapi  tidak terlalu jauh sampai ke Bandung. Tidak juga sampai ke Bogor. Ini cuma sampai Kabupatennya saja yaitu SENTUL. Karenanya tidak terlalu cape di perjalanan namun tetap bisa dapat udara segar, pemandangan hijau nan indah, makanan enak, tempat nongkrong nyaman serta arena bermain anak yang asyik!

Di mana tuh? Persisnya kami santai di TAMAN BUDAYA SENTUL CITY, Kabupaten Bogor.
Ngapain aja di Taman Budaya Sentul City?

Cara menuju ke sana gampang. Kalau dari Jakarta berarti masuk tol Jagorawi. Terus saja ke arah Bogor. Melewati exit tol Bukit Sentul (sirkuit Sentul). Jangan keluar situ, melainkan terus saja. Tak jauh dari situ, nanti ketemu rest area (yg ada jual tahu gejrot dan teh poci). Siap-siap ambil kiri lalu keluar di exit Tol Sentul Selatan. Keluar gerbang tol ketemu pertigaan, belok kiri. Lurus saja masuk ke perumahan Sentul City. Lurus saja dan cari petunjuk arah ke Taman Budaya. Posisinya di sebelah kanan, jadi kalau sudah ketemu plang namanya, putar balik lalu belok kiri dan masuk ke kawasan wisata. Ambil tiket parkir di posnya. Dan Taman Budaya adalah bangunan pertama di sebelah kiri.

Taman Budaya Edutainment Center (TBEC) Sentul City bernuansa Bali. Atapnya dari kayu dan ijuk, dindingnya ditempel batu paras. Berundak-undak (tangga), punya inner court (halaman rumput), serta kolam lengkap dengan bunga teratai. Mobil di parkir di bawah rindangnya pohon pinus. Jalanannya dari batu kali, bukan aspal. Ditambah segarnya udara pegunungan Bogor, semakin memberi nuansa alami yang bikin fresh and relax!


Teratai di kolam membikin suasana makin asri dan alami

inner court

Kali pertama datang ke sini, hujan sedang mengguyur. Jadinya makin semriwing…dingin-dingin enak. Hmmm...Langsung terbayang kehangatan kopi. Makanya kami langsung menuju ke warung kopinya Bondan Winarno, WARUNG KOPI OEY dan memesan andalannya, Kopi Susu. Dan memang tak heran bila ini menjadi favorit para tamu. Mantab…paduan rasa dan aromanya begitu enak. Kopinya menetes perlahan-lahan dari atas saringan, membaur perlahan dengan susu kental dalam gelas yang ada di bawahnya. Saat tetesan terakhir sudah menyatu, barulah angkat saringannya dan aduk kopinya. Diseruput…mak nyusss!!
Nah, untuk penangkal lapar, kami pesan yang hangat-hangat juga: Sup Ikan Dori. Ikan dipotong kecil-kecil, digoreng tepung, lalu dimasukkan ke dalam kuah bening minimalis. Menggunakan sereh dan nanas sehingga mengingatkan saya akan pindang patin di Palembang.

Kopi Susu, menu andalan dan favorit di Kopi Oey

Untuk menambah citarasa, bisa juga tambahkan kecap ataupun saus tomat saat menyantap menu. Ada kecap dan saus tomat bikinannya Restoran Oey Sentul City, merk-nya AKU (‘Oey’ bahasa Mandarin yang artinya ‘Aku’). Tanpa bahan pengawet dan pewarna. Saya tertarik untuk membeli kecap dan saus ini, tapi sayang ternyata katanya not for sale alias tidak dijual.
Kecap dan Saos merk 'Aku' produksi Kopi Oey

Interior Restoran Oey bernuansa oriental mandarin. Terlihat iklan jaman dulu, sepatu merk Shanghai Noni

interior Kopi Oey Bondan Winarno

Lantai Warung Kopi Oey menggunakan tegel antik

Pada kali kedua kami ke Taman Budaya Sentul City, kami datang sedikit lebih pagi karena ingin menjajal permainan anak yang ada di situ. Anak-anak kami senang sekali. Mereka bisa main layangan di lapangan rumput. Satu layangan dijual 25 ribu sudah termasuk benang dan juga dibantu diterbangkan oleh mamang penjualnya. Lalu, anak-anak juga naik kuda keliling lapangan. Dua keliling Rp 25 ribu. Yang ini beli tiketnya di lobi depan. Pas pintu masuk. Kalau mau permainan yg extreme juga ada. Ayunan raksasa (giant swing). Nanti si anak diikat di semacam ketapel, kemudian ditarik ke bawah lalu dilepas. Si anak akan naik turun ke atas dan memantul di tramppolin di bawahnya. Seruuu!

Terlihat lapangan rumput tempat anak-anak bisa bermain

Nah, kalau cari aktivitas yang lebih santai, ini ada rumah keramik, Studio Munti Keramik. Bisa diajari cara bikin keramik. Pakai tanah liat dan diputar-putar…mirip film Ghost-nya Demi Moore deh.. (hehehe…ketahuan dong angkatan berapa…). Nanti keramiknya dibakar di suhu 1200 derajat celcius sehingga tahan panas dan air, jadi tidak luntur. Kalau males bikin dan mau langsung beli keramiknya juga boleh koq.

Studio Keramik Munti di Taman Budaya Sentul City

Alamat Taman Budaya Edutainment Center, Sentul City
Jalan Siliwangi, Sentul City, Bogor 16810
Telpon: 021-87961579 / 80

Komentar

TAS PREMIUM INDONESIA

TAS PREMIUM INDONESIA
INDONESIAN PREMIUM BRAND

Postingan populer dari blog ini

Warteg Apa yang Paling Enak di Jakarta?

Saya suka sekali makan Warteg dan Nasi kucing . Istri saya sampai protes...Hahaha... Yah,..habisnya di mana lagi coba kita bisa makan sambil ngangkat kaki ke kursi terus baca koran rakyat semacam Warta Kota, Pos Kota atau bahkan Lampu Merah. Wkwkwkw... Sayang saya bukan pejabat, kalau ya, pastilah dibilang merakyat. Tapi ini bukan pencitraan lho.. Memang dasar suka aja. :) Nanti saya kasih tahu makan nasi kucing yang enak di Jakarta yang mana, tapi sementara ini kita bahas yang warung tegal dulu ya... Oke lah kalau beg beg… Okelah kalau beg beg… Kalau lagi cari makan di sekitar Kampung Melayu, Casablanca, Kuningan, Supomo / Saharjo atau Manggarai, saya pasti langsung meluncur ke WARTEG WARMO . Nah, yang ini memang warung tegal yang paling enak bin legendaris . Di jaman bokap gue dulu, era 80 - 90 an, warung ini tersohor sekali di kalangan anak gaul jakarta. Habis pulang ajojing (baca: dugem) jam 3 / jam 4 pagi, mereka mampir ke Warteg Warmo sebab tempat ini buka 24 jam no...

Di Mana Sate Kambing Paling Enak di Jakarta?

Berbahagialah kalian yg tinggal di Cempaka Putih . Kenapa? Karena kalian berada dekat dengan sate kambing terenak di Jakarta. Sementara kami harus menempuh puluhan kilometer, berjuang menembus kemacetan untuk dapat merasakan lezat dan lembutnya daging kambing Sate Pak Ali . Ya,.. sate kambing paling enak versi istri saya bukan Sate Pejompongan , bukan pula Sate Sabang . Tapi yang satu ini: sate warung tenda kaki lima di sebelahnya APOTIK KINASIH  di Jalan Cempaka Putih Tengah 17 . Demikian menurut beliau yang seorang picky-eater – sehingga tidak gampang untuk suka suatu makanan atau masakan. Yang di Cempaka Putih ini dagingnya lebih lembut dibandingkan Sate Pejompongan. Dan dalam tiap tusuk satenya, semua berupa daging kambing, tidak dicampur hati sebagaimana di Sate Sabang. Lagipula dari segi harga, Sate Cempaka Putih jauh lebih murah. Per tusuk hanya rp 2.000. Beli 10 tusuk Cuma Rp 20 ribu. Bandingkan dengan di Pejompongan atau Sabang yang mana kita musti merogoh...

Di Mana Tempat Wisata Alam di Puncak, Bogor tapi Bukan Taman Safari atau Cimory

Tur Jakarta - Bandung via Puncak , kami lanjutkan. Setelah Riung Gunung , tujuan berikutnya Puncak Pass – titik tertinggi di jalur ini. Patokannya, Restoran Rindu Alam. Nah, di dekat situ kami dengar ada tempat wisata alam yang indah , TELAGA WARNA . Anda belum pernah dengar sebelumnya? You’re not the only one ...Kami juga tahunya dari internet kok. Sebab seumur-umur melewati Puncak tidak pernah “ngeh” ada danau alam yang indah luar biasa . Tahunya cuma Cimory , Taman Matahari dan Taman Safari . Sebab mereka dikelola swasta dan pasang plang besar-besar. Sepanjang jalan pasti keliatan. Sementara Telaga Warna ini, plangnya minim dan kecil banget. Nyaris tak terlihat! Plang pintu masuk juga tidak ada. Jadi, pasti bingung deh masuk mobilnya dari mana? Aha!...makanya baca terus sampai bawah ya. Nanti saya kasih tahu… :) Masuk ke Taman Wisata Alam (TWA) Telaga Warna , bayarnya cuma Rp 2.500 per orang. Jadi kami berempat hanya bayar 10 ribu. Untuk wisatawan asing  tiket masuknya...
Custom Search