Langsung ke konten utama

Bagaimana caranya ke Sate Maranggi Asli Purwakarta?


Sate apa yang paling top markotop? Kalau menurut istri saya, Sate Maranggi “Cibungur” di Purwakarta. Yang asli yang di bawah rindangnya pepohonan (hutan) jati. Satenya minimalis tidak pake bumbu kacang atau pun bumbu kecap lagi. Sebabnya, semua bumbu sudah meresap masuk di daging sapi di setiap tusuknya. Rasanya memang agak manis. Biasanya istri saya kurang suka yang manis-manis. Namun kali ini ia tidak protes malah mengacungkan jempol. Top Markotop. Langsung ia mengambil kamera dan di foto untuk di share ke pemirsa. Hehehe.. Jepret..jepret.. Jebrett!

Sate Sapi Maranggi, Nasi timbel, Sambal tomat, Sop sapi dan Es kelapa muda

Kalau dirasa kurang pedas, sebetulnya Sate Maranggi ini bisa disantap pakai sambal. Ya,...sambal minimalis yang hanya terbuat dari cabe, potongan tomat, dan garam dicampurkan ke nasi timbel dan dilahap bersama sate. Sedap…Rumah Makan Sate Maranggi "Cibungur" memang tidak sedia lontong. Yang ada nasi. Tapi kalau lotek ada. Bisa jadi teman makan nasi juga. Minuman khasnya, Es Kelapa Muda yang disajikan dalam cangkir kaleng ala jadul (vintage). Desert-nya, ada rujak serut. Hmmm... Top markotop!

Dahulu kala, tahun 2000 - 2001, saya kerja di Bandung, tapi proyeknya banyak yang di Jakarta. Walhasil, saya sering bolak-balik Bandung-Jakarta. Seminggu minimal sekali ke Jakarta. Bahkan kadang dua-tiga kali seminggu. Saat itu belum ada Tol Cipularang. Jadi rutenya masih Bandung - Padalarang - Cianjur - Purwakarta - Sadang - Tol Cikampek - Jakarta. Dengan kata lain, tiap ke Jakarta pasti kami (saya dan kolega) sempatkan mampir makan di Sate Maranggi Cibungur ini. Letak tempat makan ini pas sekali, dua jam nyetir dari Bandung lalu istirahat dulu sekalian makan di sini, sebelum melanjutkan perjalanan dua jam lagi. Nah, itu kisah jaman dulu, perkenalan dengan si sate lezat ini.

Plang nama Rumah Makan Sate Maranggi Cibungur, Purwakarta

Tampak depan rumah makan Sate Maranggi Cibungur

Setelah ada Tol Cipularang, praktis saya tidak pernah lagi mampir ke sini. Sebabnya bisa ditebak, yaitu rute Jakarta - Bandung sudah berubah, dari ujung ke ujung semua lewat tol. Sampai minggu kemarin itu, kami sekeluarga ingin mencoba kembali Sate Maranggi yang asli. Dan itu hanya ada di Purwakarta. The one and only karena mereka tidak buka cabang. Di Bandung dan Jakarta banyak tempat makan yang menyajikan sate maranggi, tapi rasanya kurang mantab dan tentu tidak bisa mengalahkan yang asli ini. Tidak heran, kabarnya restoran sate maranggi ini sehari menghabiskan 500 kg daging sapi. Bahkan waktu lebaran kemarin sampai 1 ton daging saking ramainya pengunjung. Parkiran di bawah pohon jati ramai sekali. Semua meja penuh terisi. Luar biasa kan?



 Nah, sekarang bagaimana caranya ke Sate Maranggi “Cibungur”  Purwakarta?

Sekarang kan saya tinggal di Jakarta, jadi saya jelaskan bagaimana ke Sate Maranggi dari arah Jakarta ya…Gampang banget, bro and sist..

Seperti biasa ke Bandung lewat Cikampek dan lanjut Tol Cipularang. Nah, pas masuk Tol Cipularang ini jalan agak perlahan sebab kita mau keluar tol di exit yang pertama kali kita temui yaitu di KM 76, namanya Exit Sadang (tulisan di plang-nya: Keluar Sadang, Purwakarta, Subang). Nah keluar di situ, bayar tiket lalu lurus saja ikut jalan kira-kira 500 meter nanti ketemu lampu merah (traffic light), belok kiri. Nah, Rumah Makan Sate Maranggi Cibungur letaknya sekitar 2 km dari lampu merah itu. Ada di sebelah kanan jalan. Di bawah rindangnya pohon-pohon jati.

Sate Maranggi di bawah pohon jati dengan parkiran luas

Sate Maranggi Cibungur
Alamat: Jl. Raya Cibungur, Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia
Telpon: 0264-351077

Komentar

Posting Komentar

TAS PREMIUM INDONESIA

TAS PREMIUM INDONESIA
INDONESIAN PREMIUM BRAND

Postingan populer dari blog ini

Liburan di Bandung: Makan siang di Maja House dan Menginap di Stevie G Hotel

Salah satu kota favorit liburan keluarga kami adalah Bandung. Selain karena dulu pernah kuliah di Bandung, juga kebetulan beberapa bulan ini kami juga sedang ada urusan bisnis di Bandung. Jadi yah,..bisa dibilang liburan sekaligus 'perjalanan dinas'. Hehe.. Kali ini kami berkesempatan mencoba hotel cantik yang baru buka bulan Februari 2012 lalu. Namanya STEVIE G HOTEL , kepunyaan Maja House Group yang sebelumnya sudah lebih dulu membuka restaurant and bar di lahan bukit itu. Bagi yang pernah lewat Jalan Sersan Bajuri , pasti pernah melihat bangunan cantik kontemporer minimalis dengan kubah piramid, persis sebelum Kampung Gajah . Nah, itulah dia. Hotel Stevie G memberikan diskon 50% lebih untuk tamu yang membeli voucher melalui LivingSocial.co.id . Cukup membayar Rp 499.000 rupiah untuk menginap di hotel bernuansa kontemporer Inggris ini, senilai Rp 1.028.000. Hanya saja, ketika kami ke sana berbekal voucher Deal Keren tersebut, rupanya memang sedang ada promo...

Makan Malam Di Mana di Puncak, Bogor? Restoran Bumi Nini, Cisarua

Selepas nonton Sirkus di Hotel Royal Safari Garden, Puncak , kami pun mulai berpikir mau cari makan…Berpikir?? Hehehe..sebetulnya bukan “berpikir” sih, tapi ini itu panggilan jiwa alias perut mulai keroncongan. Nah, yang dipikirkan itu, makannya itu enaknya di mana? Berhubung kami ini turis (lokal) dari negeri antah berantah, tentunya ingin cari makanan yang khas lokal sini dong. Yang mencerminkan selera penduduk asli. Yang menghadirkan kelezatan kekayaan kuliner tradisional Puncak – Bogor . Makanannya enak dan tempatnya nyaman untuk keluarga dengan anak-anak balita. Itulah niatan mulia kami yang datang dari perut yang lapar. Mulailah kami surfing di internet. Muncul beragam pilihan. Satay, anyone?? Oh no… not again! Bukannya kami tidak suka sate sih,..tapi kan tadi siang kami sudah makan Sate H. Kadir . Ini salah satu sate enak namun murah di antara beragam sajian warung sate kambing yang banyak bertebaran di jagat Puncak – Bogor ini. Kali ini sepertinya mari kita kita c...

Liburan di Bandung: Makan Siang di Food Court Riau Junction dan Menginap di Andelir Hotel

Flyer Andelir Hotel, Bandung Sebetulnya kami ingin menginap dua malam di Stevie G Maja Hotel . Kami sudah punya dua voucher DealKeren yang bisa digunakan untuk memperpanjang. Tapi ternyata, meski baru, Hotel Stevie G sudah full-booked di akhir pekan. Ada rombongan yang mem-booking ke-24 kamarnya. Terpaksalah kami harus mencari hotel lain. Setelah meeting dengan kolega di FOOD COURT RIAU JUNCTION kami memutuskan untuk mulai mencari hotel. Oya, kalau teman-teman ingin cari makanan / jajanan enak legendaris Kota Bandung tapi tidak sempat keliling karena macet atau waktu terbatas, ya datang saja ke RIAU JUNCTION , Jalan R.E Martadinata (d/h Jalan Riau ). Ada di depannya Hotel Santika, sekitar 100 meter dari Simpang BIP – Jalan Dago. Di kompleks Riau Junction ini ada Yogya Department Store dan Hotel Anggrek Golden Bidakara (Bintang 3). Nah, naik lift ke lantai 5, ke food court. Konsepnya seperti pujasera. Di FOOD LIFE ini ada Mie Naripan, Lotek Kalipah Apo, Gudeg Banda, Sate...
Custom Search