Langsung ke konten utama

Apa ini tempat Sudjiwo Tedjo Nongkrong?


Yeach... semalam kami nongkrong di tempat yang baru nih. Hang out di tempat yang lagi trend banget di kalangan anak SMA dan kuliahan. Masih di kitaran Kali Malang Duren Sawit tapi kali ini bukan makan steik dan minum wine, melainkan kuliner tradisional yang ternyata bila diolah dengan konsep dan pencitraan  modern, maka disukai pula oleh para generasi muda angkatan Marmut Merah Jambu. Mereka ramai sekali mendominasi warung Mbok Ne An Cuk, menikmati Ketan Susu dan Wedang Ronde. Hari biasa ramai, dan malam minggu,..wuih, lebih ramai sekali. Parkiran sampai gak muat. Bisa ngantri.

Baguslah,..daripada mereka nongkrong di Seven Eleven terus-terusan. Minum bir (wadoww!). Kan alhokol tidak baik buat kesehatan...Di sini mereka ikut melestarikan kuliner tradisional. Dan itu tadi,..bilamana didesain dengan sentuhan kontemporer dan unik, para anak muda mau kok nongkrong di situ. Sama seperti warung makanan tradisional Surabi Enhaii. Anak gaul Bandung senang sekali nongkrong di situ.

Nah, kembali ke ketan susu..kuliner satu ini memang sedang menjamur di Jakarta. Belakangan di berbagai lokasi banyak bermunculan warung ketan susu, yaitu ketan yang disajikan dengan kuah susu kental. Rasanya beraneka pilihan. Ada durian, srikaya, coklat, keju, sosis, dan lain-lain. Tak ketinggalan salah satu yang menonjol ya Kedai Mbok-Ne-An-Cuk ini.

Dari namanya saja sudah unik dan ‘menyerempet-nyerempet’ anak muda. “Cuk”-nya itu sekilas mengingatkan saya akan kata “J@nc*k”, idiom khas Surabaya yang belakangan dipopulerkan lagi oleh seleb-twit @sudjiwotedjo, sang presiden Republik #J@nc*kers. Sebenarnya, ini kata pergaulan anak muda Surabaya. Mereka sering sekali menggunakan kata ini, hampir mirip seperti penggunaan “Anying” di Bandung atau “F-words” di Amrik. Dalam perspektif tertentu, saya melihatnya sebagai tanda keakraban dalam pergaulan. Sebab, kalau belum akrab dengan lawan bicara, mana berani kita menyebut  kata ini. Bisa-bisa dianggap kurang ajar. Apalagi dalam suasana formal. Mana bisa kita pakai. Jadi kata ini memang memberi nuansa akrab dan egaliter, bisa mencairkan suasana (agar jadi santai dan tidak formil), serta berkesan rebellious sekali. Khas anak muda. Persis seperti jiwa anak muda. Cocok banget.

Maka dari itulah, pemberian nama Warung Mbok-Ne-An-Cuk ini menurut saya sudah tepat sekali. Karena berkesan gaul jadinya bisa menarik anak muda untuk datang. Berhasil menyulap makanan jadul menjadi muda kembali. Dalam bahasa marketingnya, berhasil me-rejuvenate produk...Ahayy... Padahal sih, sebenarnya artinya itu Mbok dan Anak Cucu. Filosofinya, melestarikan resep kuliner Ibu yang diteruskan oleh anak dan cucunya.


Suasana kedai Mbok Ne An Cuk cabang Kalimalang

Grafis warung ini sangat kekinian. Tagline nya aja: “From Mbok ‘Ne’ – An – Cuk with Love”.

Tampilan warungnya juga didesain kontemporer. Terdiri dari dua area tempat duduk, non-smoking area (lesehan di dalam ruangan pakai AC dan kipas angin), serta smoking area (di teras dengan kursi dan meja). Menggunakan material bangunan masa kini seperti parkit kayu, batu tempel hias, TV flat, dan musik lagu haree geneee (Miley Cyrus, Katy Perry, One Direction, Lorde,....btw, kalo lo gak kenal nama-nama yang disebut barusan,..coba cek lagi tahun lahir lo).

Ketan durian dan Ketan srikaya kuah susu

Kami, karena bawa anak kecil malam-malam,..duduknya di dalam saja deh. Pesannya Ketan Durian (Rp 14.000 + Ppn) Ketan Susu Srikaya (Rp 11.000 + Ppn). Disajikannya unik. Bukan pakai piring, tapi pakai wajan alumunium mungil,..persis seperti wajan yang biasa dipakai tukang kerak telor di depan Kemayoran pas PRJ. Ada dua pilihan, dengan kuah susu (tambah Rp 3.000 + Ppn) atau tanpa kuah susu (Rp 9.000 + Ppn). Saya rekomendasi yang pakai kuah susu. Rasanya lebih enak, baik itu durian atau srikaya. Kalau tanpa kuah susu,..enak juga tapi kurang...rasanya ada yang kurang...Susu kental manisnya itu bagaikan pengikat rasa.

Minumnya, jangan yang lain. Andalannya lah cobain: Wedang Ronde (Rp 10.000 + Ppn). Itu bulet-bulet yang isi kacang hijaunya itu (namanya Ronde ya?), enak banget. Kenyal dan rasanya pas berpadu dengan air jahenya. Untuk Duren Sawit dan sekitarnya, saya rasa ini yang paling enak deh. Ada juga pilihan Wedang Jahe (Rp 5.000 + Ppn)...tapi, kalau tidak pakai ronde-nya itu saya cobain rasanya enak tapi kok serasa ada yang kurang. Rondenya itu sepertinya pengikat rasa...pelengkap.

Kalau istri saya penggemar teh. Ia lebih suka mencoba Teh Kayu Manis “Oka Tea” (Rp 7.000 + Ppn). Berhubung di rumah ia memang rajin bikin teh sereh pagi-pagi, jadilah ia membandingkan kelezatan dua macam teh itu. Gimana? Enakan mana, Mamap?

Kalian yang muda-muda berpasangan ataupun jomblo, cocok sekali kalau mau makan dan gaul ke sini. Harga makanan di sini enak tapi murah, Bro... Bagi yang sudah lebih dewasa atau berkeluarga juga pastinya tertarik pengen mencoba juga kan? Ini saya kasih tahu cara menuju ke Warung Ketan Susu dan Wedang Ronde Mbok-Ne-An-Cuk.

Letaknya itu di Jalan Kalimalang, Jakarta Timur di antara Polsek Duren Sawit dengan Bakmi Golek. Bersebelahan dengan PHD - Pizza Delivery.

Kalau datangnya dari arah Cawang atau Jatiwaringin, berarti ke arah Bekasi melewati simpang Pangkalan Jati, RS Harum dan Bakmi Golek. Pelankan kendaraan anda. Tengok kiri di depan ada pelang spanduk besar bertuliskan “Ketan Susu Mbok-Ne-An-Cuk Cabang ke-2” (cabang ke-1 adanya di Buaran di depan Carrefour / Mall Buaran Plaza, Klender).

Kalau datangnya dari arah Bekasi, berarti melewati simpang lampu merah Jalan Raden Inten. Lurus terus ke arah Cawang melewati Sushi Miyabi dan Polsek Duren Sawit. Pelan-pelan, dan tengok kanan. Liat spanduk besar warna putih bertuliskan “Ketan Susu Mbok Ne An cuk Cabang ke-2”. Sampai deh.

Selamat menikmati!

Alamat Kedai Ketan Susu & Wedang Ronde Mbok ‘Ne’ – An – Cuk
Cabang 1: Jl.Radin Inten II (Depan Buaran Plaza), Jakarta Timur
Cabang 2: Jl.Kalimalang Raya F/18 (Samping PHD), Jakarta Timur
Cabang 3: Jl.Pondok Kopi Raya G1 no.2 (Dekat RSI Pondok Kopi), Jakarta Timur
Buka Senin-Minggu 11.00 - 24.00.

TAS PREMIUM INDONESIA

TAS PREMIUM INDONESIA
INDONESIAN PREMIUM BRAND

Postingan populer dari blog ini

Restoran All You Can Eat Pilihan Keluarga: Hanamasa atau Shabu Slim ?

Anda pernah makan di Hanamasa ? Saya rasa jawabnya ‘iya’. Benar kan? :) Restoran All You Can Eat ini memang salah satu favorit pemirsa... Kenapa begitu. Saya rasa ada beberapa alasan. Pertama, lokasinya ada di banyak tempat sehingga mudah dijangkau. Tidak perlu jalan terlalu jauh...Ada di dekat rumah atau kantor. Bukan hanya di Jabodetabek, tapi juga di berbagai kota besar seperti Badung, Surabaya, dan Bali. Alasan kedua, harganya relatif lebih murah dibanding yang lain, misalnya: Piscator (di Epicentrum Kuningan).  Memang ada juga Resto Makan Sepuasnya yang lebih murah dari Hanamasa, misalnya Hartz Chicken Buffet . Namun menu yang disajikan berbeda. Yang itu ayam yang ini sea food. Jadi memang masakan laut lebih banyak disukai orang. Nah, inilah alasan ketiga. Penikmat kuliner lebih suka sea food dibanding ayam. Apalagi, Hanamasa ini menyajikannya ala Jepang, Korea dan Thailand jadinya simpel dan enak. Memasak sendiri menjadi begitu gampang. Tinggal celup ke bumbu, bakar d...

Tempat Anak-anak Berenang di Palembang: Amanzi Waterpark

Ini dia nih topi kesayangan saya sekarang..Hehehe...Warnanya hitam, tulisannya " AMANZI ". Apaan tuh? Ini salah satu tempat berenang paling keren sejagat Palembang . Begini ceritanya.. Pada hari ketiga lebaran kemaren, tepatnya di Hari Jumat nan berbahagia..anak-anak saya mulai "gelisah". Sibuk bilang boring dan semacamnya. Mulai deh mereka menagih pengen berenang. Yah, memang dijanjiin juga sih. Waktu di perjalanan mudik kemaren, waktu menginap di Hotel Horizon Lampung mereka tidak sempat berenang di kolam renangnya. Yah,..mau gimana ya..waktu itu kan kitanya lagi kejar tayang. Check in malam, dan paginya sudah musti cabut lagi melanjutkan perjalanan ke Palembang. Terpaksa saat itu anak-anak dijanjikan, berenangnya nanti saja... Nah lho! Maka itulah mereka menagih. Just like elephants..kids never forget!   Maka pencarian pun dimulai…Buka-buka internet dan ada info beberapa hotel di Palembang yang membuka kolam renangnya untuk umum. Cukup bayar 10...

Rumah Makan Sunda di Bandung; Antara Ma' Uneh, Sawios, dan Ibu Hj. Cijantung

Taman Flexi di Bandung tempat main sepeda...Asyik.. Libur panjang ya? Asyik banget! Wisata ke Bandung lewat  Tol Cipularang tapi tidak lupa keluar tol sebentar buat mampir makan siang di Sate Maranggi yang asli . Yang di bawah hutan jati, Purwakarta itu lho... Nah, sore-sore menjelang maghrib kami sampai deh di Bandung. Kalau sudah di tanah Parahyangan tentunya pengen mencicipi yang khas dong. Maka daripada itu terpikirlah untuk makan di rumah makan Sunda favorit keluarga kami : Ibu Hj. Cijantung (dulu namanya Hj. Ciganea) . Dari exit tol Pasteur tinggal lurus saja, naik jembatan Pasupati sampai ujungnya, bermuara di Jalan Surapati. Ketemu lampu merah depan Gasibu, tinggal lurus saja sedikit. Pelan-pelan. Ada belokan pertama ke kiri – di sebelahnya RM. Sindang Reret. Nah, masuk ke situ. Itu namanya Jalan Merak (di situ ada toko kaos legendaris “ C59 “– yang angkatan-angkatan babe gua, tahun 90-an pasti tahu banget sama baju kaos ini). Tak jauh dari situ, tengok kiri...
Custom Search