Langsung ke konten utama

Wisata Agen Rahasia di Taman Gratis


Istri saya suka sekali film Tourist (dibintangi Johnny Depp dan Angelina Jolie). Akibat nonton ini, ia terinspirasi untuk jadi agen rahasia... Hehehe.,..rahasia dapur dan rahasia umum. Makanya, ia senang sekali ketika kami mampir ke Taman Indraloka, Ceger. Di sana ia langsung berpose di samping Monumen Mars Intelijen. Dengan pose misterius, tatapan tajam namun teuteupp...cantik (ahayyy!). Klik,..klik,..klik,...lima enam pose,..setelah itu dia mengajak pulang.... Hahahaha...

Sebentar dulu Mamap!...
Masih banyak yang bisa kita explore di sini. Ada hewan-hewan lucu seperti Walabi (sejenis kanguru) yang berkeliaran melompat-lompat bebas di rumput. Ada juga kangguru yang lagi menggendong anaknya. Ada kijang, burung merak, bebek, ayam-ayam cantik, dan lain-lainnya yang tidak sempat saya sebutkan satu per satu.


Lalu rindangnya pepohonan di sini ternyata berbagai jenis vegetasi lho...Mau tahu apa aja? Baca saja di papan petunjuk namanya. Ada nama latinnya juga lho, buat yang hobi belajar taksonomi. Mau duduk di saung kayu boleh juga. Sambil makan bekal bawaan dari rumah, atau beli dari restoran.



Suasana rindang di taman gratis di tengah Kota Jakarta 

Gubuk kecil tempat duduk-duduk santai

Restoran di Taman Indraloka, Ceger, Jakarta Timur

Ya, ada restoran di taman ini dengan live music-nya (terlihat dari peralatan band yang ada). Kapasitasnya lumayan sekitar 100 orang duduk bisa. Ada dua patung harimau sumatera yang menyambut tamu. Sepertinya ini harimau beneran yang diawetkan pakai air keras...Mulutnya menganga,..barangkali kelaparan. Mau makan sosis spesial, olahannya Rumah Sosis Bandung ya?

Motor Harley Davidson koleksi pribadi tapi bisa dipakai untuk numpang berfoto lho..


Taman Indraloka ini salah satu taman milik perorangan (swasta) yang dibuka untuk umum secara gratis (satunya lagi ada Kampung Main Cipulir). Cuma perlu bayar parkir saja Rp 3 ribu per sekali masuk. Yang empunya, seorang purnawirawan Jendral Angkatan Darat A.M. Hendropriyono. Makanya, tidak heran bila di sini banyak benda-benda pribadi milik beliau yang dipamerkan untuk pengunjung. Ada koleksi Harley Davidson yang gagah. Ada dua mobil jeep dan komando tempur militer yang garang. Dan yang jadi focal point (pusat perhatian) taman bernuansa Bali ini tentu saja Monumen Hendropriyono. Apa itu? Patung sosok Hendropriyono saat masih muda, didirikan tepat di tengah-tengah taman, guna mengenang Duel Tempur antara Kapten Infanteri Angkatan Darat Hendropriyono melawan gerilyawan teroris di daerah Mempawan, Kalimantan Barat, pada hari Rabu tanggal 12 Desember 1973. Duel tanpa senjata api, masing-masing hanya bersenjatakan belati/bayonet. Dalam pertarungan gagah berani itu, Kapten Hendropriyono berhasil mengalahkan musuhnya (tewas) meski ia harus mengalami tiga tikaman dan sebelas luka. Luar biasa!


Sepertinya ini peristiwa yang sangat berkesan sekaligus tonggak awal kesuksesan karir beliau. A.M. Hendropriyono kemudian sukses di militer dalam berbagai misi sehingga mengantarkannya menjadi menjadi menteri dalam 3 kabinet Presiden.

Saat ini, beliau menjadi seorang pengamat intelijen dan terorisme. So,..beliau ini pastinya sering berhubungan dengan agen rahasia, ahlinya misi-misi rahasia, apalagi urusan yang sekarang lagi trend, yaitu sadap-menyadap seperti Edward Snowden. Nah, A.M. Hendropriyono dong ahlinya. Beliau kan dulu pernah menjabat sebagai sebagai Kepala BIN (Badan Intelijen Negara) tahun 2001 – 2004. Tak hanya itu, beliau juga menggagas Sumpah Intelijen, menggubah Mars Intelijen dan mendesain Logo dan Pataka BIN. Lalu, mendirikan Sekolah Intelijen di Batam dan di Sentul. Nah, kepiawaian beliau itu juga mendapat pengakuan dunia internasional lho. Salah satunya dari Lee Kuan Yew (Menteri Senior dan mantan PM Singapura), yang mana testimoninya turut diabadikan di Monumen Duel Tempur tadi itu.

Kembali lagi ke Taman Indraloka,...puas membaca kisah-kisah heroik, kami melanjutkan perjalanan jalan kaki kami menuju ke arah pintu keluar. Di samping pintu keluar kami menemukan Kolam Renang Indoor. Tidak begitu besar tapi ini tertutup atap sehingga aman dari hujan, serta punya perosotan dan permainan airnya. Kami tidak berenang di sini, tapi kabarnya tiket berenangnya sekitar Rp 30 ribu. Wanna try?


Oya, bagaimana sih caranya kalau mau ke Taman Indraloka atau yang lebih dikenal dengan sebutan Taman Hendropriyono ini?
It’s little bit tricky alias agak membingungkan buat yang tidak begitu kenal dengan daerah Cilangkap / Cipayung dan sekitarnya ya...soalnya, Jalan Mandor Hasan tempat taman ini berada bukanlah jalan raya yang besar. Ini lebih berupa jalan lingkungan. Jadi kalau punya GPS atau Google Maps, pastinya lebih terbantu deh.

Parkir luas di Taman Indraloka, Ceger Cipayung , Jakarta

Tapi buat yang malas googling atau lagi gak dapat sinyal internet,..gini nih caranya...
Masuk ke Jalan Tol JORR / Lingkar Luar (T.B. Simatupang). Kalau dari arah Bekasi, keluar di Exit Ceger (Taman Mini) lalu lurus terus ya, sampai ketemu SMK Cagar Budaya 1 lalu belok kiri masuk ke Jalan Gempol Raya.

Nah, kalau datangnya dari Tangerang, Jakarta Selatan atau Cawang, maka keluarnya di exit  Ceger (Taman Mini) lurus terus masuk Jalan Mabes Hankam dan di depan nanti putar balik (menyeberangi tol). Lalu lurus lagi ikuti jalan sampai ketemu SMK Cagar Budaya 1, lalu belok kiri masuk Jalan Gempol Raya.

Kalau sudah di Jalan Gempol Raya, lurus saja terus ikuti jalan ini. Jangan belok-belok, nanti ketemu (masuk) Jalan Ceger. Nah, ini sudah dekat. Terus saja perlahan sambil perhatikan sebelah kiri cari Jalan Mandor Hasan. Masuk ke jalan itu dan Taman Indraloka adanya di sebelah kiri di depan Gereja HKBP. Selamat wisata!

Alamat Taman Indraloka (Taman Hendropriyono)
Jalan Mandor Hasan No.45, Ceger - Cipayung, Jakarta Timur, Kode Pos 13840, Indonesia.
Telpon: 021 84306755

Komentar

TAS PREMIUM INDONESIA

TAS PREMIUM INDONESIA
INDONESIAN PREMIUM BRAND

Postingan populer dari blog ini

Restoran All You Can Eat Pilihan Keluarga: Hanamasa atau Shabu Slim ?

Anda pernah makan di Hanamasa ? Saya rasa jawabnya ‘iya’. Benar kan? :) Restoran All You Can Eat ini memang salah satu favorit pemirsa... Kenapa begitu. Saya rasa ada beberapa alasan. Pertama, lokasinya ada di banyak tempat sehingga mudah dijangkau. Tidak perlu jalan terlalu jauh...Ada di dekat rumah atau kantor. Bukan hanya di Jabodetabek, tapi juga di berbagai kota besar seperti Badung, Surabaya, dan Bali. Alasan kedua, harganya relatif lebih murah dibanding yang lain, misalnya: Piscator (di Epicentrum Kuningan).  Memang ada juga Resto Makan Sepuasnya yang lebih murah dari Hanamasa, misalnya Hartz Chicken Buffet . Namun menu yang disajikan berbeda. Yang itu ayam yang ini sea food. Jadi memang masakan laut lebih banyak disukai orang. Nah, inilah alasan ketiga. Penikmat kuliner lebih suka sea food dibanding ayam. Apalagi, Hanamasa ini menyajikannya ala Jepang, Korea dan Thailand jadinya simpel dan enak. Memasak sendiri menjadi begitu gampang. Tinggal celup ke bumbu, bakar d...

Tempat Anak-anak Berenang di Palembang: Amanzi Waterpark

Ini dia nih topi kesayangan saya sekarang..Hehehe...Warnanya hitam, tulisannya " AMANZI ". Apaan tuh? Ini salah satu tempat berenang paling keren sejagat Palembang . Begini ceritanya.. Pada hari ketiga lebaran kemaren, tepatnya di Hari Jumat nan berbahagia..anak-anak saya mulai "gelisah". Sibuk bilang boring dan semacamnya. Mulai deh mereka menagih pengen berenang. Yah, memang dijanjiin juga sih. Waktu di perjalanan mudik kemaren, waktu menginap di Hotel Horizon Lampung mereka tidak sempat berenang di kolam renangnya. Yah,..mau gimana ya..waktu itu kan kitanya lagi kejar tayang. Check in malam, dan paginya sudah musti cabut lagi melanjutkan perjalanan ke Palembang. Terpaksa saat itu anak-anak dijanjikan, berenangnya nanti saja... Nah lho! Maka itulah mereka menagih. Just like elephants..kids never forget!   Maka pencarian pun dimulai…Buka-buka internet dan ada info beberapa hotel di Palembang yang membuka kolam renangnya untuk umum. Cukup bayar 10...

Rumah Makan Sunda di Bandung; Antara Ma' Uneh, Sawios, dan Ibu Hj. Cijantung

Taman Flexi di Bandung tempat main sepeda...Asyik.. Libur panjang ya? Asyik banget! Wisata ke Bandung lewat  Tol Cipularang tapi tidak lupa keluar tol sebentar buat mampir makan siang di Sate Maranggi yang asli . Yang di bawah hutan jati, Purwakarta itu lho... Nah, sore-sore menjelang maghrib kami sampai deh di Bandung. Kalau sudah di tanah Parahyangan tentunya pengen mencicipi yang khas dong. Maka daripada itu terpikirlah untuk makan di rumah makan Sunda favorit keluarga kami : Ibu Hj. Cijantung (dulu namanya Hj. Ciganea) . Dari exit tol Pasteur tinggal lurus saja, naik jembatan Pasupati sampai ujungnya, bermuara di Jalan Surapati. Ketemu lampu merah depan Gasibu, tinggal lurus saja sedikit. Pelan-pelan. Ada belokan pertama ke kiri – di sebelahnya RM. Sindang Reret. Nah, masuk ke situ. Itu namanya Jalan Merak (di situ ada toko kaos legendaris “ C59 “– yang angkatan-angkatan babe gua, tahun 90-an pasti tahu banget sama baju kaos ini). Tak jauh dari situ, tengok kiri...
Custom Search