Langsung ke konten utama

Tempat Anak-anak Berenang di Palembang: Amanzi Waterpark


Ini dia nih topi kesayangan saya sekarang..Hehehe...Warnanya hitam, tulisannya "AMANZI".

Apaan tuh?

Ini salah satu tempat berenang paling keren sejagat Palembang.

Begini ceritanya..

Pada hari ketiga lebaran kemaren, tepatnya di Hari Jumat nan berbahagia..anak-anak saya mulai "gelisah". Sibuk bilang boring dan semacamnya. Mulai deh mereka menagih pengen berenang. Yah, memang dijanjiin juga sih. Waktu di perjalanan mudik kemaren, waktu menginap di Hotel Horizon Lampung mereka tidak sempat berenang di kolam renangnya. Yah,..mau gimana ya..waktu itu kan kitanya lagi kejar tayang. Check in malam, dan paginya sudah musti cabut lagi melanjutkan perjalanan ke Palembang. Terpaksa saat itu anak-anak dijanjikan, berenangnya nanti saja... Nah lho! Maka itulah mereka menagih. Just like elephants..kids never forget!  

Maka pencarian pun dimulai…Buka-buka internet dan ada info beberapa hotel di Palembang yang membuka kolam renangnya untuk umum. Cukup bayar 100 ribuan, nanti bisa berenang plus dapat nasi goreng atau mie goreng. Bisa juga berenang di Lumban Tirta..tapi yang ini sih kolamnya ala Sea Games dan Asian Games gitu deh.. Olympic size! Gak kebayang gimana anak saya yang 5 tahun, nanti bilang apa. Pasti dia ribut bilang "boring"..karena sebetulnya dia itu kan spesialis berenang di air tinggi sejengkal, sambil dia tengkurep terus bikin gerakan tekuk-tendang-rapat. Hehehe...Dia maunya kolam yang ada perosotannya,..ada air mancurnya, dan permainan-permainan.

Ke Kolam OPI di Jakabaring bisa juga,  bahkan lebih dekat dari rumah (di Plaju). Tapi kalau lihat tahun kemaren, di OPI kolamnya penuh sekaleee saat lebaran begini.

Sowww...kita akhirnya memutuskan ke Amanzi saja deh! Ini relatif lebih baru kolamnya, dan letaknya juga di Perumahan yang baru: Citra Grand City, punya Grup Ciputra. Letaknya di Kilometer 12 (KM 12).

Lewat jalan baru aja kalau mau ke situ. Biar tidak macet.  Jadi kalau dari Jembatan Ampera, lurus di Jalan Sudirman, setelah flyover Polda, belok kiri. Nanti di depan ada belokan ke kanan. Nah masuk jalan itu, menuju ke Citra Grand City.

Perumahannya bagus dan rapi. Dan seperti proyek-proyek Ciputra lainnya, di gerbangnya ada patung kuda. Ikuti saja petunjuk jalan. Setelah ketemu Masjid Raya di komplek ini, belok kiri, ambil tiket parkir, dan sampai deh ke Amanzi Water Park.


Masuk sini bayarnya per orang Rp 110 ribu per orang. Kebetulan saya punya kartu Mitra 10. Lumayan dapat diskon 10 persen untuk satu orang. Pakai Kartu Pelajar juga diskon 10 persen. Apalagi kalau pakai Garuda Frequent Flyer, diskonnya bisa sampai 15 persen.

Selain tiket masuk, kita juga disuruh bayar deposit dulu. Terserah kita berapa rupiah. Dikira-kira saja sesuai dengan rencana transaksi kita nanti pas di dalam area Amanzi. Sewa saung, sewa ban, beli makan, dan lain-lain bayarnya tidak tunai melainkan pakai deposit tadi itu. Nanti kita dapat gelang karet. Nah, cukup tunjukkan gelang itu setiap kali transaksi. Nanti di-scan barcode-nya.Kalau habis, nanti bisa top-up (tambah lagi). Kalau tidak habis, nanti depositnya di-refund (dikembalikan) pas di pintu keluar.

Waktu itu kami depositnya 500 ribu mengingat kaminya bersembilan orang.

Masuk Amanzi, kami langsung ke kiri menuju kolam anak-anak (balita). Di depannya ada saung kayu. Sewanya Rp 200 ribu. Menurut saya sih lumayan mahal juga harga segitu. Tapi berhubung kami bawa bayi dan anak-anak balita,..yah sud lah tak mengapa. Lagipula duduk di saung ini kita bisa gampang mengawasi anak-anak main air. Anak-anak senang main air. Perosotan dan lain-lain.


Kolam Renang untuk anak dan balita.

Saung (gubuk) menghadap ke kolam air untuk anak-anak. Bisa disewa untuk keluarga atau rombongan

Fasilitas di Amanzi Palembang ini mirip dengan Waterboom Cikarang. Ada perosotan tinggi yang tanpa ban, dan ada juga yang pakai ban. Sewa ban yang besar (tandem / muat dua orang) harganya Rp 40 ribu. Kalau sewa ban yang kecil (satu orang) Rp 25 ribu. Ada juga penyewaan slider. Nah, kalau slider ini tidak ada di Waterboom Cikarang.

Perosotan air untuk anak-anak. 

Food court di Amanzi. Bayarnya pakai deposit yang di gelang karet. Harganya tidak terlalu mahal. Kami makan pake nasi ayam bakar + sayur asem harganya Rp 25 ribu. 

Sayangnya itu anak saya masih terlalu kecil dan kurus. Jadinya meski sudah bercapai-capai naik ke tower paling atas, mau meluncur tandem pakai ban…eh, sampai di atas ditolak petugas. Tidak boleh meluncur. Katanya nanti bannya tidak seimbang. Bisa kebalik.

Waduh..bener juga. Ya sud lah..daripada daripada. Lebih baik diurungkan saja meluncurnya.

Kalau mau sliding naik ke tower ini. Bisa meluncur pakai ban ataupun yang sebelahnya, meluncur tanpa ban. 

Akhirnya bannya kami pakai buat main "perahu-perahuan" sajalah. Anak-anak kecil tiga orang dinaikkan semua ke atas, terus orang gedenya mendorong dari belakang. Keliling-keliling sepanjang kanal. Lumayanlah..yang penting anak-anak senang.

Kolam yang dibikin seperti kanal mengelilingi Amanzi. 

Setelah sekitar 3 jam, anak-anak tangannya mulai keriput. Hari pun sudah makin panas. Jam 11 kami mulai beranjak. Bilas badan, pakai minyak kayu putih. Lalu keluar deh. Tidak lupa sebelum pulang saya beli oleh-oleh..yakni Topi pet hitam bertuliskan Amanzi. Harganya Rp 65 ribu. Hehehe..begitu lah asal muasal datangnya topi tersebut.

Berhubung hari itu hari Jumat, maka kami mampir sholat Jumat dulu. Untung banget masjidnya dekat ya, jadi tidak merepotkan kalau memang ke Amanzi-nya di hari Jumat. Setelah itu, lanjut makan siang? Ke mana nih? Ke Rumah Makan Sri Melayu ajah deh…

Komentar

TAS PREMIUM INDONESIA

TAS PREMIUM INDONESIA
INDONESIAN PREMIUM BRAND

Postingan populer dari blog ini

Restoran All You Can Eat Pilihan Keluarga: Hanamasa atau Shabu Slim ?

Anda pernah makan di Hanamasa ? Saya rasa jawabnya ‘iya’. Benar kan? :) Restoran All You Can Eat ini memang salah satu favorit pemirsa... Kenapa begitu. Saya rasa ada beberapa alasan. Pertama, lokasinya ada di banyak tempat sehingga mudah dijangkau. Tidak perlu jalan terlalu jauh...Ada di dekat rumah atau kantor. Bukan hanya di Jabodetabek, tapi juga di berbagai kota besar seperti Badung, Surabaya, dan Bali. Alasan kedua, harganya relatif lebih murah dibanding yang lain, misalnya: Piscator (di Epicentrum Kuningan).  Memang ada juga Resto Makan Sepuasnya yang lebih murah dari Hanamasa, misalnya Hartz Chicken Buffet . Namun menu yang disajikan berbeda. Yang itu ayam yang ini sea food. Jadi memang masakan laut lebih banyak disukai orang. Nah, inilah alasan ketiga. Penikmat kuliner lebih suka sea food dibanding ayam. Apalagi, Hanamasa ini menyajikannya ala Jepang, Korea dan Thailand jadinya simpel dan enak. Memasak sendiri menjadi begitu gampang. Tinggal celup ke bumbu, bakar d...

Rumah Makan Sunda di Bandung; Antara Ma' Uneh, Sawios, dan Ibu Hj. Cijantung

Taman Flexi di Bandung tempat main sepeda...Asyik.. Libur panjang ya? Asyik banget! Wisata ke Bandung lewat  Tol Cipularang tapi tidak lupa keluar tol sebentar buat mampir makan siang di Sate Maranggi yang asli . Yang di bawah hutan jati, Purwakarta itu lho... Nah, sore-sore menjelang maghrib kami sampai deh di Bandung. Kalau sudah di tanah Parahyangan tentunya pengen mencicipi yang khas dong. Maka daripada itu terpikirlah untuk makan di rumah makan Sunda favorit keluarga kami : Ibu Hj. Cijantung (dulu namanya Hj. Ciganea) . Dari exit tol Pasteur tinggal lurus saja, naik jembatan Pasupati sampai ujungnya, bermuara di Jalan Surapati. Ketemu lampu merah depan Gasibu, tinggal lurus saja sedikit. Pelan-pelan. Ada belokan pertama ke kiri – di sebelahnya RM. Sindang Reret. Nah, masuk ke situ. Itu namanya Jalan Merak (di situ ada toko kaos legendaris “ C59 “– yang angkatan-angkatan babe gua, tahun 90-an pasti tahu banget sama baju kaos ini). Tak jauh dari situ, tengok kiri...
Custom Search