Meski bukan orang Surabaya, saya sangat suka sekali rujak cingur. Bayangkan, dulu pernah seminggu saya tinggal di Surabaya dan tiap hari saya makan rujak cingur. Mumpung lagi di Surabaya jadi disempat-sempatkan makan rujak cingur. Kalau tidak pagi, ya siang. Kalau tidak, ya sore atau malamnya. Aji mumpung “malapeh salero” (memuaskan selera).
Apa yang bikin saya suka rujak cingur? Mungkin kalau dianalisis itu disebabkan agregat dari beberapa faktor. Qeqeqeqe,... :P
Pertama, saya suka makan sayur-sayuran. Mulai dari gado-gado, lotek sampai shabu-shabu. Dan saya juga penggemar rujak meski tidak suka yang pedas. Asam, manis, asin bercampur rasanya. Dan itu ada di rujak cingur yang memang menggunakan sayur dan buah.
Faktor kedua, saya suka terasi. In Malaysia and East Sumatra they call it "belacan". Saya suka harum terasi dibakar meski bagi sebagian orang justru baunya itu terlalu menusuk dan mengganggu. Yeach,...terasi itu hampir seperti durian: “smell like hell, taste like heaven”. Dan di rujak cingur ini, ada sejenis terasi yang digunakan. Sama-sama terbuat dari udang, khas Jawa Timur, bentuknya seperti pasta bahkan kadang lebih mirip dodol. Namanya petis. Saya suka ini...
Faktor ketiga, saya suka kikil dan sejenisnya. Kalau lg di Restoran Padang Pagi Sore, pasti tak lupa saya pesannya Gulai Tunjang. Enak sih. Kalau lagi di Bandung, tidak lupa mampir di Mie Kocok Kartika Sari, karena ada kikilnya. Not to mention, masakan khas andalan Ibu saya kalau lagi Lebaran Idul Fitri: Sop Kaki Sapi. Hmmm…..yummy…
Hubungannya dengan Rujak Cingur? Ya, sesuai namanya, jajanan khas Surabaya ini pakai moncong Sapi. Enak banggett...kenyal-kenyal sedap. Cuma karena hari genee sudah susah cari cingur sapi (satu sapi cuma dapet satu mulut, sementara yg jual rujak cingur banyak), maka para penjual itu menggantinya dengan kikil (kaki) sapi.
Di Jakarta Raya, susah menemukan Rujak Petis dengan rasa yang enak. Belum lagi harganya pada mahal-mahal. Entah kenapa, di warung kaki lima atau pinggir jalan (bangunan semi permanen) saja, mereka jualnya 25 ribu per porsi. Apa karena petisnya harus “impor” dari Jawa Timur sana ya? Dan soal rasa amburadul…tidak dijamin enak deh! Di luar tanggung jawab percetakan…hehehe.
Untunglah akhirnya saya menemukan Rujak Cingur yang ini. Enak dan murah , hanya 15 ribu. Banyak orang asal Surabaya yang makan di situ. Kentara dari bahasa dan logat bicara mereka. Jadi, kalau orang asli Surabaya saja sudah mengakui kelezatannya, maka saya pun tidak perlu ragu lagi. Kata orang, di sekitaran Bintaro ada Ruja Cingur enak…tapi kalau dari rumah saya jauh banget mau ke sana. Mendingan ke Kelapa Gading ini saja.
Deretan warung tenda di depan Ruko WGP, Kelapa Gading
Makanan Khas Surabaya yang paling enak di Jakarta, ada di sini
Kalau datangnya dari arah Senen atau Menteng via Jalan Suprapto, maka lurus saja menuju Pulo Gadung melewati Mall Cempaka Mas (Carrefour) dan By Pass (Tol Priok / Wiyoto Wiyono). Nanti ketemu perempatan lampu merah. Lurus ke pulo gadung, kanan ke Kayu Putih rawamangun, kiri ke kelapa gading. Tentu saja Anda belok kiri dong. Nah, itu sudah jalan boulevard raya. Apartemennya nanti di sebelah kanan Anda. Jadi sekarang tinggal cari putaran balik. Gampang daja. Putar baliknya itu persis di depan bundaran roundabout mall kelapa gading. Itu lho, bundaran yg dikelilingi oleh La piazza MKG, gedung Kelapa Gading One dan Taman Jogging. Jadi, anda putar balik di situ, setelah itu pelan-pelan. Tengok depan, sudah kelihatan apartemennya kan?
Kalau datangnya dari arah hari Senen atau Menteng via Jalan Suprapto, maka lurus saja menuju Pulo Gadung. Nanti ketemu lampu merah di depan Mall Cempaka Mas / Carrefour, di situ lurus saja melintasi By Pass (Tol Priok / Wiyoto Wiyono). Nah, di depan nanti ketemu lampu merah lagi. Lurus ke pulo gadung, kanan ke Kayu Putih/Rawamangun, kiri ke Kelapa Gading. Tentu saja Anda belok kiri dong. Nah, itu sudah Jalan Kelapa Gading Boulevard. Apartemennya nanti di sebelah kanan Anda. Jadi sekarang tinggal cari putaran balik. Gampang saja. Putar baliknya itu persis di depan bundaran (roundabout) Mall Kelapa Gading. Itu lho, bundaran yg dikelilingi oleh La Piazza MKG, Gedung Kelapa Gading One dan Taman Jogging. Jadi, anda putar balik di situ, setelah itu pelan-pelan. Tengok depan, sudah kelihatan apartemennya kan?
Apartemen WGP (Wisma Gading Permai) Kelapa Gading, Jakarta
Perhatikan petunjuk jalan ini kalau sudah sampai Jalan Boulevard Raya Kelapa Gading
Tahu Telor Petis Suroboyo di Warung Tenda Kaki Lima Apartemen Wisma Gading Permai, Kelapa Gading, Jakarta
Bubur Ayam ini favorit istri saya kalau ke Warung Tenda Apartemen Kelapa Gading
Yang saya suka di RUJAK CINGUR SUROBOYO ini, pelayanannya sigap dan cekatan. Cepat sekali penyajiannya. Tidak sampai 5 menit, makanan sudah jadi. Mau Rujak Cingur (Rp 15 ribu), Tahu Gunting (Rp 11 ribu), Tahu Telor (Rp 12 ribu) atau Tahu Campur (Rp 15 ribu) enak-enak semua. Kalau makan di sini saya selalu tambah telur (Rp 3 ribu) dan tambah kerupuk (Rp 3 ribu). Kalau mau extra kikil juga bisa. Tinggal tambah Rp 4 ribu. Pokoknya aman di kantong deh….
Rujak Cingur Suroboyo di Warung Tenda Kaki Lima Apartemen Wisma Gading Permai, Kelapa Gading, Jakarta
Alamat Warung Kaki Lima Tahu Campur - Tahu Telor - Rujak Cingur "Suroboyo"
Cafe Tenda WGP, Pelataran Apartemen Wisma Gading Permai
Jl. Bulevar Kelapa Gading Kelapa Gading Barat Kelapa Gading Jakarta Utara DKI Jakarta
Indonesia, 14240