Langsung ke konten utama

Rumah Makan Arab: Nasi Kebuli dan Sate Kambing di Condet, Jakarta Timur


Kemaren makan di restoran Jepang. Hari ini mau cobain restoran Arab. Mau masakan Arab?

Nih ada rekomendasi yang enak bin lezat bin ajibbb...Saya tahunya dari istri saya, sementara ia tahu dari temannya yang keturunan Arab yang tinggal di sekitar situ. Namanya SATE TEGAL ABU SALIM. Aha,..sang teman ini memang punya benang merah erat sekali dengan rumah makan ini. Apa pasal? Coba simak! Pertama, ia dan “Abu Salim” sama-sama keturunan Arab. Kedua, mereka sama-sama berasal dari Tegal, Jawa Tengah. Dan ketiga, tinggalnya pun berdekatan: satu di Cililitan, satu lagi di Condet. Klop!

Condet, terkenal dengan salaknya. Di sini, selain ada perkampungan Betawi, juga banyak orang keturunan Arabnya juga. Makanya di sepanjang jalan sempit lebar dua mobil ini banyak bertebaran toko parfum, oleh-oleh haji, kurma, dan obat herbal Arab. Semuanya mirip-mirip. Jadi bingung mana tempat yang bagus untuk dikunjungi. Itulah untungnya kalau punya rekomendasi dari sobat. Walau di sini banyak rumah makan Arab, tapi katanya yang enak ya si Abu Salim ini.

Memangnya apa menu spesialnya di sana?
Pastinya Sate Kambingnya dong. Secara nama saja sudah jelas bahwa menu andalannya Sate Tegal. Kelezatan sate tusuk daging kombinasi hati kambing-nya sudah melegenda banget. Tapi tadi malam pas ke sana kebetulan satenya sedang habis, jadi kami pesan yang lain. Istri saya pesan Nasi Kebuli (Rp 40 ribu), menu yang sudah top sekali persembahan warung ini, selain Nasi Kabsah-nya. Untuk anak-anak yang tidak suka pedas, pesannya Gule Kambing (Rp 35 ribu) dan nasi putih (Rp 5 ribu). Saya sendiri pesannya Krengsengan (Rp 35 ribu). Apa tuh?

Nasi Kebuli dan Gulai Kambing di RM Abu Salim Condet

Dari namanya sih saya menduga ini bukan masakan asli Arab banget. “Krengsengan” terdengar so Javanese, karena berima dengan “oseng-oseng” dan “tengleng”. Tapi ada rasa kapulaga-nya juga, rempah yang biasa dipakai di masakan Arab. Jadi, barangkali ini masakan peranakan (fusion) Arab + Jawa. Coba nanti kita tanya Pak Bondan Winarno deh untuk pastinya. Kalau bagi saya sendiri, rasa krengsengan ini mirip dengan gulai khas Palembang yaitu Malbi. Rasanya enak, agak manis, terasa pedas merica serta harum kayu manis. Bedanya, krengsengan ini kuahnya lebih encer dan pakai daging kambing.


Krengsengan, menu spesial Restoran Arab Abu Salim Condet

Memang orang Arab paling jagonya deh kalau soal olah mengolah kambing. Bukan cuma dagingnya, mau minum susu kambing juga bisa di sini. Mau yang panas atau yang dingin. Kata orang Arab, susu kambing manfaatnya lebih bagus daripada susu sapi. Apalagi kambing Etawa. Apa tuh? Ini kambing yang dirawat secara khusus dan dimanjakan sehingga menghasilkan produk daging dan susu yang lebih spesial. Kalau versi sapinya, semacam Sapi Wagyu atau sapi Kobe.

Masuk ke Abu Salim, di area depan ada meja-kursi dan kasir beserta barang-barang jualan

Dulu ruang makannya cuma yang di depan ini

Dulu waktu pertama ke sini, sekitar 5 tahun yang lalu, Warung Abu Salim masih sempit. Tempat makannya hanya area depan saja dengan sekitar 6 meja. Dapur dan musholla di bagian belakang. Tapi, tahun kemarin pas buka puasa kami ke sini, sudah diperluas. Ada area makan disambung di dekat dapur di belakang musholla. Lalu tadi malam kami ke sini, ternyata sudah makin luas lagi. Area makan di belakang dapur sudah disambung lagi ke samping dan ke belakang. Ditambah juga dengan duduk lesehan dan diberi jendela sehingga terang. Sekarang katanya total muat sekitar 100 orang. Wah, berarti Rumah Makan Sate Tegal Abu Salim makin maju ya? Sippp....

Sekarang area dapur sudah diperluas dan nyambung ke belakang, bisa makan lesehan juga

Meski begitu, tampilan bangunannya tetap tidak berubah. Tetap sederhana dan kecil / tidak lebar. Parkir mobil cuma cukup untuk 4 mobil. Kalau tamunya lebih dari itu, terpaksa parkir paralel di pinggir jalan. Untungnya ada tukang parkir yang sigap sedia di depan warung Abu Salim. Ikuti saja petunjuknya parkir di mana dan bagaimana.

Tampak depan restoran Arab Tegal "Abu Salim" di Condet, Jakarta Timur

Selain menjual masakan, Abu Salim juga menjual berbagai makanan khas Arab baik yang sudah siap makan atau yang masih berupa bahan jadi. Misalnya, ada roti maryam, bumbu kare, dan harisa. Di belakang kasir juga produk yang dijual makin ramai macamnya. Ada susu kambing bubuk dalam kemasan, madu, obat herbal Hobatussauda, dan lain-lain. Dan pemesanan aqiqah atau kambing guling juga gencar dipromosikan. Bisa pesan di sini paket 1 berupa nasi kebuli atau dijadikan paket 2: sate kambing.



Bagaimana caranya ke Warung Sate Tegal Abu Salim?

Anda tahu jalan kecil di depannya PGC (Pusat Grosir Cililitan), yang di depan terminal busway Trans Jakarta? Ya, memang ini jalannya kecil, menurun dan tersembunyi akibat terhalang kios dan pangkalan ojek. Pokoknya, kalau dari arah Cawang, ketemu lampu merah di persimpangan Jalan Dewi Sartika dan Jalan Kramat Jati di depan PGC, belok kanan. Masuk ke Jalan Dewi Sartika, tapi perlahan saja karena langsung belok kiri di depan. Ada jalan kecil menurun, itulah dia Jalan Condet. Kiri kanan pemandangan jalan (streetscape) nya serupa tapi tak sama. Jadi hati-hati kelewatan kalau cari plang nama Abu Salim ya.

Masjid di persimpangan di depan Rumah Makan Sate Tegal Abu Salim, Condet

Tapi sebetulnya ada caranya agar tidak kelewatan. Perhatikan nih tandanya. Di Jalan Condet ini lurus saja,..perhatikan sampai ketemu pertigaan Jalan Batu Ampar 1 (ada masjid seperti di foto ini di pertigaan itu). Nah, Warung Sate Tegal ABU SALIM persis di depan pertigaan itu.

Cari plang ini kalau lagi di Jalan Condet, Kramat Jati, Jakarta Timur

Ada satu cara lagi buat ke Condet. Yaitu kalau datangnya dari arah Pasar Minggu. Kalau Anda naik mobil lewat Tol Lingkar Luar Jakarta, maka keluar di exit Pasar Minggu. Lurus terus (jangan belok ke kiri / ke Pasar Minggu)  ke arah Kramat Jati melalui jalan di pinggir tol (Jl. TB. Simatupang). Ikuti jalan itu yang melipir ke kiri, ke Pasar Rebo. Pelan-pelan saja. Perhatikan di depan ada pertigaan, di pojoknya ada lapangan rumput lebar. Belok kiri jalan itu. Itulah dia Jalan Condet. Nah, lurus saja terus ke jalan itu melewati SMA Global Islamic School. Agak jauh kalau dari sini, karena memang Jalan Condet ini cukup panjang. Tengok kiri, karena Sate Tegal Abu Salim adanya di kiri kalau dari Pasar Rebo.

Alamat Restoran Sate Tegal Abu Salim
Jalan Raya Condet No 2, Balekambang, Jakarta Timur
Telpon 021 8087 8632 / 0818158624
Cabang: Jalan Rangkapan Jaya Baru No 8, Sawangan – Depok
Telpon: 021 77883103

TAS PREMIUM INDONESIA

TAS PREMIUM INDONESIA
INDONESIAN PREMIUM BRAND

Postingan populer dari blog ini

Liburan di Bandung: Makan siang di Maja House dan Menginap di Stevie G Hotel

Salah satu kota favorit liburan keluarga kami adalah Bandung. Selain karena dulu pernah kuliah di Bandung, juga kebetulan beberapa bulan ini kami juga sedang ada urusan bisnis di Bandung. Jadi yah,..bisa dibilang liburan sekaligus 'perjalanan dinas'. Hehe.. Kali ini kami berkesempatan mencoba hotel cantik yang baru buka bulan Februari 2012 lalu. Namanya STEVIE G HOTEL , kepunyaan Maja House Group yang sebelumnya sudah lebih dulu membuka restaurant and bar di lahan bukit itu. Bagi yang pernah lewat Jalan Sersan Bajuri , pasti pernah melihat bangunan cantik kontemporer minimalis dengan kubah piramid, persis sebelum Kampung Gajah . Nah, itulah dia. Hotel Stevie G memberikan diskon 50% lebih untuk tamu yang membeli voucher melalui LivingSocial.co.id . Cukup membayar Rp 499.000 rupiah untuk menginap di hotel bernuansa kontemporer Inggris ini, senilai Rp 1.028.000. Hanya saja, ketika kami ke sana berbekal voucher Deal Keren tersebut, rupanya memang sedang ada promo...

Makan Malam Di Mana di Puncak, Bogor? Restoran Bumi Nini, Cisarua

Selepas nonton Sirkus di Hotel Royal Safari Garden, Puncak , kami pun mulai berpikir mau cari makan…Berpikir?? Hehehe..sebetulnya bukan “berpikir” sih, tapi ini itu panggilan jiwa alias perut mulai keroncongan. Nah, yang dipikirkan itu, makannya itu enaknya di mana? Berhubung kami ini turis (lokal) dari negeri antah berantah, tentunya ingin cari makanan yang khas lokal sini dong. Yang mencerminkan selera penduduk asli. Yang menghadirkan kelezatan kekayaan kuliner tradisional Puncak – Bogor . Makanannya enak dan tempatnya nyaman untuk keluarga dengan anak-anak balita. Itulah niatan mulia kami yang datang dari perut yang lapar. Mulailah kami surfing di internet. Muncul beragam pilihan. Satay, anyone?? Oh no… not again! Bukannya kami tidak suka sate sih,..tapi kan tadi siang kami sudah makan Sate H. Kadir . Ini salah satu sate enak namun murah di antara beragam sajian warung sate kambing yang banyak bertebaran di jagat Puncak – Bogor ini. Kali ini sepertinya mari kita kita c...

Liburan di Bandung: Makan Siang di Food Court Riau Junction dan Menginap di Andelir Hotel

Flyer Andelir Hotel, Bandung Sebetulnya kami ingin menginap dua malam di Stevie G Maja Hotel . Kami sudah punya dua voucher DealKeren yang bisa digunakan untuk memperpanjang. Tapi ternyata, meski baru, Hotel Stevie G sudah full-booked di akhir pekan. Ada rombongan yang mem-booking ke-24 kamarnya. Terpaksalah kami harus mencari hotel lain. Setelah meeting dengan kolega di FOOD COURT RIAU JUNCTION kami memutuskan untuk mulai mencari hotel. Oya, kalau teman-teman ingin cari makanan / jajanan enak legendaris Kota Bandung tapi tidak sempat keliling karena macet atau waktu terbatas, ya datang saja ke RIAU JUNCTION , Jalan R.E Martadinata (d/h Jalan Riau ). Ada di depannya Hotel Santika, sekitar 100 meter dari Simpang BIP – Jalan Dago. Di kompleks Riau Junction ini ada Yogya Department Store dan Hotel Anggrek Golden Bidakara (Bintang 3). Nah, naik lift ke lantai 5, ke food court. Konsepnya seperti pujasera. Di FOOD LIFE ini ada Mie Naripan, Lotek Kalipah Apo, Gudeg Banda, Sate...
Custom Search