Langsung ke konten utama

Tempat Rekreasi Anak di Bogor, Bermain di Alam Pedesaan: Pelita Village


Pernah dengar Pelita Village?

Belum pernah?

Tapi berencana mau ke sana?

Pastilah dalam rangka mengiringi anak Anda yang mau ke sana bareng sekolahannya. Tebakan saya sih begitu. Sebabnya tempat wisata alam yang satu ini tidak menerima tamu perorangan, melainkan hanya tamu rombongan. Biasanya sih anak-anak TK atau SD yang mau outbound atau jambore. Datangnya berombongan pakai bus. Jadi, kalau semisalnya Anda sekeluarga pengen jalan-jalan dan cari tempat main outdoor, maka dengan sangat menyesal, tidak bisa ke Pelita Village ini. Bisa cari tempat lain yang serupa dan mirip-mirip, misalnya ke Pasir Mukti atau Kuntum Farm Field. Kesemuanya ada di Bogor dan sama-sama bertemakan alam pedesaan dan peternakan (ranch). Di sana kalian bisa bermain lumpur, menangkap ikan, bermain dengan sapi, dan lain-lain. Cuma tetap ada bedanya.

Begini saya ulas sedikit antara ketiga tempat wisata alam di Bogor tersebut. Dari segi persamaannya dulu nih. Kesemuanya bertema alam pedesaan dan ranch (peternakan). Di sana anak-anak bisa memberi makan sapi, bermain dengan kambing, menangkap ikan, dan lain-lain. Hanya bedanya, di Kuntum Farm Field tidak ada permainan lumpur, membajak sawah dan menanam padi. Dan bedanya lagi, di Kuntum Farm Field tidak ada wahana outbound untuk anak. Jadi tidak bisa bermain meniti jembatan tali, memanjat, dan flying fox. Untuk outbound atau jambore lebih cocoknya memang di Pasir Mukti atau Pelita Village. Tapi, ada kelebihan yang dimiliki Kuntum Farm Field, yaitu mereka memiliki pusat pengembangan sayuran organik serta penelitian obat-obatan herbal. Itu unique selling point mereka.

Sebenarnya ada lagi nih tempat yang cocok untuk keperluan jambore anak. Namanya Situ Gintung. Letaknya tidak jauh dari Jakarta, yaitu di Ciputat. Tapi bedanya, di sini cuma bisa outbound saja, tidak ada sawah, lumpur, dan hewan ternak. Temanya bukan pedesaan. Bahkan di sini itu adanya kolam renang. Jadi habis outbound anak-anak bisa main air di kolam renang.


Suasana di tempat wisata alam Pelita Desa, Ciseeng, Bogor

Bagaimana caranya kalau mau ke Pelita Village (Pelita Desa)?


Kalau dari Jakarta ada dua jalur yang bisa ditempuh. Bisa lewat Tangerang (BSD) atau bisa lewat Tol Jagorawi. Nah, kemaren itu bus rombongan kami mengambil jalur Tol Jagorawi ini. Keluarnya di exit Tol Sentul Selatan (Sentul City). Keluar gerbang tol lalu belok kanan. Lurus terus, melewati Restoran Ikan Bakar dalam Bambu "Karimata) lalu masuk ke Jalan Tol Lingkar Luar Bogor. Lurus terus sampai paling ujung, keluarnya di exit paling ujung tol: Exit Dramaga.

Selanjutnya masih lurus lagi menyusur Jalan Soleh Iskandar. Nah, di jalan ini lurus saja terus. Masih jauh kok. Jadi kalau mau sedikit tancap gas tidak mengapa. Melewati Bogor Indah Plaza, lalu R.M. Ampera, dan masih lurus saja. Nanti ketemu persimpangan lampu merah yang di pojoknya ada Lotte Mart. Ini namanya Simpang Yasmin (ada patung rusa di tengah persimpangan). Kalau lurus ke arah Parung / Tangerang, kalau kiri ke Bubulak / RSIA Hermina. Nah, kita ambil yang lurus (arah Parung). Tidak perlu ragu…tancap gas lagi saja. Masih jauh banget kok, Bro…

Masih menyusuri Jalan Soleh Iskandar melewati RSIA Suryani. Juga melewati banyak pabrik-pabrik kecil di kiri-kanan jalan. Setelah Restoran Mang Kabayan dan Tahu Yun Yi..nanti ketemu persimpangan lagi. Jangan belok! Tetap LURUS saja ke arah Parung. Kali ini kita menyusuri Jalan Raya Kemang, Parakan Jaya, Semplak.

Nanti ketemu persimpangan lagi. Kalau lurus ke Parung, kalau kiri ke Kopassus..Pilihnya, tetap yang LURUS lagi. Kali ini di kiri-kanan jalan streetscape-nya berupa rumah-rumah. Daerah ini namanya Ciseeng. Menyusur jalan nanti kita melewati Bebek Mercon persis setelah Alfa Mart dan Indomart di daerah Tugu Lele (tugu yang ada patung ikan lele-nya).

Setelah itu kita akan melewati Pasar Ciseeng. Lurus lagi. Setelah SPBU (pom bensin) nanti kita ketemu persimpangan lampu merah. Kalau lurus ke arah Gunung Sindur, kalau kiri ke Putat Nugug, dan kalau kanan ke Parung. Nah, kali ini kita ambil yang KIRI, masuk ke Jalan H. Usa.

Ini jalannya kecil. Lebar sekitar 5 meter hanya cukup untuk lewat dua mobil berlintasan. Mengingatkan saya jalanan yang juga kecil waktu mau ke Pasir Mukti dulu. Anyway…ini masih agak jauh Bro…jadi sabar saja ya…hehehe

Kita akan melewati Minapolitan, lalu Kantor Camat Ciseeng (sisi kanan jalan), dan Perumahan Panorama Bali Residence. Setelah itu ada Simpang Tiga. Kalau kanan ke Rumpin, kalau kiri ke Ciampea. Maka kita belok KIRI, masuk ke Jalan H. Miing, Putat Nugug. Dan mulai perlahan-lahan. Sekitar 300 meter di depan ada gerbang masuk kecil bertuliskan PELITA VILLAGE… (akhirnya sampai juga). Gerbang masuknya ini kecil lho... Awas kelewatan.

Tapi tidak usah takut meski datang pakai bus. Sebab di dalam, area parkirnya lumayan luas. Bus kami pun parkir di situ. Ada 5 bus. Juga ada bus-bus rombongan sekolah lain.

Ini dia gerbang masuk ke Pelita Village...perhatikan baik-baik. Jangan sampai kelewatan lho... 

Jalan dari area parkir Pelita Village menuju ke pintu masuk

Masuk ke Pelita Village, tangan kita nanti dicap. Kaya masuk Dufan, Ancol gitu deh. Terus kita langsung dapat tiga kartu sakti, masing-masing bertuliskan: Bakso, Kelapa Muda, dan Lunch. Ya, harga tiket masuk yang kita bayar memang sudah termasuk tiga macam makanan ini. Enak ya. Tinggal tukar di counter-nya masing-masing, lalu bisa mencicipi bakso enak, kelapa muda segar, serta makan siang yang mengenyangkan. Aseekkk!

Di pintu masuk nanti dapat tiga kartu ini. Nanti ditukarkan untuk dapat Kelapa muda, Snack dan Makan siang

Snack hari ini: Bakso. Minumnya Kelapa Muda segar

Begitu masuk, kita taruh barang-barang di "markas". Tiap-tiap rombongan diberi tempat berbeda-beda. Jadi tidak tercampur antar TK atau sekolahan yang berbeda. Memang kalau ke Pelita Village ini kita harus bawa berbagai macam barang terutama untuk si kecil. Sebabnya, mereka nanti bakal bermain becek dan basah-basahan, sehingga sebelum pulang nanti perlu mandi dan ganti baju.

Tips: jangan lupa bawa baju ganti dan perlengkapan mandi buat anak-anak.  

Aktivitas pertama, kita main game kerjasama. Mulai dari tarik tambang, lempar ban, dan lari bakiak.
Selanjutnya break dulu. Makan brunch..menikmati bakso dan kelapa muda. Sila tukarkan kartu yang tadi dikasih panitia.

Yak...permainan dimulai..."Semua sudah siapp???"

Anak-anak lomba bakiak bareng, melatih kekompakan

Permainan estafet hula-hop

Di dekat area makan banyak kios-kios menjual beragam makanan oleh-oleh Bogor dan juga mainan anak. Ada juga kolam kecil buat main pancing-pancingan sekaligus menjual ikan monster. Yaa...ini ikan besar sekali, seperti buaya panjang, tapi tidak berkaki. Panjangnya sekitar satu meter. Kabarnya, kalau sudah besar, bahkan bisa sampai 2 meter. Makanannya daging, yaitu ikan-ikan kecil. Berarti seperti Ikan Oscar ataupun Ikan Piranha di Amazon ya? Ada gigi taringnya.  Wuihhh.. Ngeri juga ya.

Permainan Mancing ikan, nanti bisa dapat ikan yang bisa dibawa pulang

Itu tuh,..yang di bawah bola-bola itu. Dua ekor panjang-panjang: Ikan carnivora jaman purba  

Selepas makan bakso, lanjut dengan aktivitas sesungguhnya: main becek-becekan. Dimulai dengan memerah susu sapi di kandang sapi. Setelah itu boleh mencicipi susu sapi segarnya. Tenang aja,..bukan yang tadi kita peras kok susunya, melainkan yang sudah diolah. Disajikan dengan gelas. Ada yang rasa cokelat dan ada yang strawberry. Mau yang mana?

Anak-anak belajar memerah susu sapi

Sama-sama menikmati susu sapi segar

Selanjutnya permainan naik sapi. Pura-puranya membajak sawah nih…Keliling satu  menunggang sapi di atas kubangan lumpur. Dilanjutkan dengan main panjat-panjatan, meniti jembatan, dan menanam padi. Enaknya itu, di Pelita Village ini, jarak antar wahana permainan itu berdekatan. Jadi kita tidak perlu berjalan jauh untuk berpindah permainan. Dibandingkan dulu waktu di Pasir Mukti. Areanya luas, jadi lumayan cape juga waktu mau ganti permainan. Tapi di Pelita Village, areanya pas. Compact. Tidak bikin cape.

Naik sapi bermain membajak sawah

Outbond anak: Permainan keseimbangan meniti jembatan goyang

Outbond anak: Permainan memanjat tali untuk menyeberang kali

Outbond anak: Permainan menyeberang meniti balok

Nah,..sekarang permainan terakhir,…inilah dia yang yang paling seru:  Flying fox! Favorit anak saya. Start-nya dari tengah danau dan untuk menuju ke sana kita harus naik rakit dari bambu. Anak-anak pakai pelampung namun tetap basah-basahan. Sebabnya, ini rakit memang dirancang untuk keseruan berbasah ria. Sesampainya di “pulau” di tengah danau, anak-anak antri untuk naik. Kemudian meluncur dari pohon sampai ke seberang….Seru dan tidak terlalu bikin ngeri sebab di bawahnya bukan tanah, melainkan air. Jadi relatif lebih amanlah…

Pakai pelampung, asyik berbasah ria naik rakit menuju ke flying fox

Wiiiiii...meluncur di atas air......

Setelah keseruan seharian itu, anak-anak lalu mandi. Membilas badan yang kotor belepotan lumpur.

Dan sebelum pulang, makan siang dulu. Tinggal tukarkan “kartu sakti” dan dapat nasi kotak. Nyam..nyam…

Selesai sudah petualangan hari ini. EsEmPe = Sudah Makan Pulang…Dan sepanjang jalan anak-anak di bus pada tidur semua. Kecapean. Saya juga tidur di bus sehingga rasanya perjalanan pulang kok kayanya lebih cepat sampai ya?

Alamat Pelita Village
Jl. H. Ming RT 01/03, Rawa Bangsa, Putut Nugug, Ciseeng, Parung, Bogor, Jawa Barat 16330.
Telpon / Fax: 0251 8543456 dan 021 8542319

Komentar

TAS PREMIUM INDONESIA

TAS PREMIUM INDONESIA
INDONESIAN PREMIUM BRAND

Postingan populer dari blog ini

Warteg Apa yang Paling Enak di Jakarta?

Saya suka sekali makan Warteg dan Nasi kucing . Istri saya sampai protes...Hahaha... Yah,..habisnya di mana lagi coba kita bisa makan sambil ngangkat kaki ke kursi terus baca koran rakyat semacam Warta Kota, Pos Kota atau bahkan Lampu Merah. Wkwkwkw... Sayang saya bukan pejabat, kalau ya, pastilah dibilang merakyat. Tapi ini bukan pencitraan lho.. Memang dasar suka aja. :) Nanti saya kasih tahu makan nasi kucing yang enak di Jakarta yang mana, tapi sementara ini kita bahas yang warung tegal dulu ya... Oke lah kalau beg beg… Okelah kalau beg beg… Kalau lagi cari makan di sekitar Kampung Melayu, Casablanca, Kuningan, Supomo / Saharjo atau Manggarai, saya pasti langsung meluncur ke WARTEG WARMO . Nah, yang ini memang warung tegal yang paling enak bin legendaris . Di jaman bokap gue dulu, era 80 - 90 an, warung ini tersohor sekali di kalangan anak gaul jakarta. Habis pulang ajojing (baca: dugem) jam 3 / jam 4 pagi, mereka mampir ke Warteg Warmo sebab tempat ini buka 24 jam no...

Di Mana Sate Kambing Paling Enak di Jakarta?

Berbahagialah kalian yg tinggal di Cempaka Putih . Kenapa? Karena kalian berada dekat dengan sate kambing terenak di Jakarta. Sementara kami harus menempuh puluhan kilometer, berjuang menembus kemacetan untuk dapat merasakan lezat dan lembutnya daging kambing Sate Pak Ali . Ya,.. sate kambing paling enak versi istri saya bukan Sate Pejompongan , bukan pula Sate Sabang . Tapi yang satu ini: sate warung tenda kaki lima di sebelahnya APOTIK KINASIH  di Jalan Cempaka Putih Tengah 17 . Demikian menurut beliau yang seorang picky-eater – sehingga tidak gampang untuk suka suatu makanan atau masakan. Yang di Cempaka Putih ini dagingnya lebih lembut dibandingkan Sate Pejompongan. Dan dalam tiap tusuk satenya, semua berupa daging kambing, tidak dicampur hati sebagaimana di Sate Sabang. Lagipula dari segi harga, Sate Cempaka Putih jauh lebih murah. Per tusuk hanya rp 2.000. Beli 10 tusuk Cuma Rp 20 ribu. Bandingkan dengan di Pejompongan atau Sabang yang mana kita musti merogoh...

Di Mana Tempat Wisata Alam di Puncak, Bogor tapi Bukan Taman Safari atau Cimory

Tur Jakarta - Bandung via Puncak , kami lanjutkan. Setelah Riung Gunung , tujuan berikutnya Puncak Pass – titik tertinggi di jalur ini. Patokannya, Restoran Rindu Alam. Nah, di dekat situ kami dengar ada tempat wisata alam yang indah , TELAGA WARNA . Anda belum pernah dengar sebelumnya? You’re not the only one ...Kami juga tahunya dari internet kok. Sebab seumur-umur melewati Puncak tidak pernah “ngeh” ada danau alam yang indah luar biasa . Tahunya cuma Cimory , Taman Matahari dan Taman Safari . Sebab mereka dikelola swasta dan pasang plang besar-besar. Sepanjang jalan pasti keliatan. Sementara Telaga Warna ini, plangnya minim dan kecil banget. Nyaris tak terlihat! Plang pintu masuk juga tidak ada. Jadi, pasti bingung deh masuk mobilnya dari mana? Aha!...makanya baca terus sampai bawah ya. Nanti saya kasih tahu… :) Masuk ke Taman Wisata Alam (TWA) Telaga Warna , bayarnya cuma Rp 2.500 per orang. Jadi kami berempat hanya bayar 10 ribu. Untuk wisatawan asing  tiket masuknya...
Custom Search